Monday, May 13, 2013

Kiper Persepam MU Ingin Kawal Gawang Timnas Indonesia

Alfonseius Kelvan Persepam Timnas Indonesia

Penjaga gawang Persepam Madura United (MU), Alfonsius Kelvan, sangat menginginkan dipanggil ke Timnas Indonesia. Ia ingin mengawal gawang Timnas Indonesia karena memperkuat Timnas Indonesia adalah cita-citanya sejak kecil. Oleh karena itu, Alfonsius Kelvan bertekad ingin tampil sebaik mungkin bersama Persepam MU di kompetisi Indonesia Super League (ISL) agar dapat masuk ke skuat Timnas Indonesia.

“Ingin sekali saya menjadi bagian dari skuad Garuda. Saya ingin mengawal mistar timnas Indonesia dan sudah menjadi cita-cita saya dari kecil,” tandas Alfonsius Kelvan belum lama ini.

Alfonsius Kelvan memang terbilang masih muda dan belum cukup pengalaman, apalagi di level internasional. Namun, hal ini tidak menghalangi tekadnya untuk bisa dipanggil ke skuat Merah-Putih. Oleh karena itu, ia akan berlatih keras untuk mewujudkan mimpi tersebut. Uniknya, Alfonsius Kelvan awalnya adalah seorang pemain basket dan hijrah ke sepakbola karena ingin memperkuat Timnas Indonesia.

“Saya dulu memang pemain basket dan akhirnya jatuh cinta sama sepakbola. Dan saya telah menjadi penjaga gawang Persepam sejak masih berlaga di Divisi Satu,” ujar kiper asli Jakarta ini.

“Insya Allah, kesempatan ini dan kepercayaan dari manajemen serta pelatih (Persepam MU) akan saya balas dengan kerja keras. Dan juga, membuka kesempatan saya sering tampil. Cita-cita saya untuk menjadi penjaga gawang timnas sedikit demi sedikit akan tercapai dengan kerja keras,” tekad Alfonsius Kelvan.

Bicara soal penjaga gawang Timnas Indonesia, dari generasi ke generasi, skuat Garuda sebenarnya pernah memiliki sederet kiper yang cukup disegani di kancah nasional, dari Maulwi Saelan, Ronny Paslah, Yudo Hadianto, Edy Harto, Hermansyah, Kurnia Sandy, Hendro Kartiko, I Komang Putra, Jendri Pitoy, Markus Horison, I Made Wirawan, Endra Prasetya, hingga kiper muda berbakat seperti Andritany Ardhiyasa atau Kurnia Meiga.

Hasil Persija Vs Persiba Skor 2-0 ISL 2013

Jakmania

Hasil pertandingan ISL Sabtu 11 Mei 2013 antara Persija Jakarta Vs Persiba Balikpapan, berakhir 2-0. Dengan hasil ini, Macan Kemayoran berhak mendapatkan tambahan 3 angka di klasemen sementara ISL.

Bertanding di stadion Manahan Solo, anak asuh Benny Dollo langsung menerapkan permainan cepat di menit awal babak pertama. Beberapa pemain baru benar-benar memberikan dampak positif bagi tim ibu kota ini.

Menit ke 16, Persija selaku tuan rumah berhasil unggul 1-0. Berawal dari akselerasi Kenmogne, umpannya gagal dibendung kiper Persiba Wawan Hendrawan.

Sayangnya bola liar malah mengenai kaki pemain Persiba, Kim Young Kwang sehingga masuk ke dalam gawangnya sendiri.

Tertinggal 1 gol, Persiba berusaha bangkit. Sayangnya usaha Persiba melalui serangan balik, selalu dapat dibendung pertahanan Persija.

Hingga 45 menit dan tambahan waktu berakhir, skor 1-0 untuk Persija tetap bertahan diparuh pertama.

Di babak kedua Persija masih tampil cukup agresif, sementara itu Beruang Madu hanya sesekali memanfaatkan peluang melalui serangan balik.

Hingga akhirnya kerjasama Anindito & M. Ilham di menit 52, berhasil membuat Persija unggul 2-0 dari Persiba.

Unggul 2 gol membuat Persija semakin di atas angin. Sayangnya tendangan Rahmat Afandi dan Emmanuel Kenmogne, masih bisa dibendung pertahanan Persiba.

Persiba sendiri sempat membuat kemelut melalu sepakan Mustafa El Kassaa dan Patrice Nzekou dari luar kotak penalty.

Namun kali ini giliran pertahanan Persija yang berhasil mementahkan peluang tersebut. Hingga 90 menit dan tambahan waktu berakhir, skor 2-0 menutup pertandingan malam hari ini.

Dengan tambahan 3 poin ini, Persija berhasil memperbaiki peringkatnya dari papan bawah. Sementara kekalahan ini tak mengubah posisi Persiba di papan tengah klasemen ISL.

Timnas Indonesia: Bambang Pamungkas Prihatin Nasib Luis Manuel Blanco

Bambang Pamungkas Timnas Indonesia

Bambang Pamungkas kembali angkat pena untuk Timnas Indonesia. Melalui tulisan yang diunduh di situs pribadinya, Bepe menyoroti nasib Luis Manuel Blanco di Timnas Indonesia. Bambang Pamungkas, yang belum lama ini menyatakan pengunduran dirinya dari Timnas Indonesia, tampaknya merasa prihatin dengan apa yang dialami oleh pelatih asal Argentina itu.

Luis Manuel Blanco awalnya ditunjuk oleh Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, untuk menangani Timnas Indonesia senior. Namun, sang pelatih ternyata mengalami sedikit gesekan dengan para pemain saat pelaksanaan pelatnas sebelum Timnas Indonesia menghadapi Arab Saudi di ajang Pra Piala Asia 2015 pada tanggal 23 Maret 2013 silam.

Akibat dari gesekan itu, posisi Luis Manuel Blanco pun dicopot untuk “sementara” dan digantikan oleh duet Rahmad Darmawan (RD) dan Jacksen F. Tiago. Uniknya, setelah laga melawan Arab Saudi, Luis Manuel Blanco kembali didudukkan sebagai pelatih Timnas Indonesia.

“Apa yang terjadi dengan Manuel Blanco, adalah preseden paling buruk dalam sejarah kepelatihan tim nasional Indonesia,” tulis Bambang Pamungkas.

“Bagaimana seorang pelatih ditunjuk untuk mempersiapkan tim, tetapi kemudian tiba-tiba posisinya diganti beberapa hari jelang laga digelar. Kemudian diangkat kembali menjadi pelatih timnas, sehari setelah laga yang seharusnya menjadi debutnya bersama tim nasional Indonesia,” lanjutnya.

Pergantian struktur kepengurusan di Badan Tim Nasional (BTN), di mana La Nyalla Mattalitti menggeser Isran Noor di kursi Ketua BTN, membuat nasib Luis Manuel Blanco kembali terancam. Belum sempat memimpin laga timnas, Blanco dicopot lagi dan digantikan oleh Jacksen F. Tiago. Bahkan, La Nyalla justru menawari Blanco untuk melatih Timnas Indonesia U-19, yang jelas-jelas ditolak oleh sang pelatih.

”Lelucon macam apa ini? Bukan begini cara memperlakukan seorang pelatih tim nasional, bapak-bapak. Apa yang terjadi dengan Riedl, Wim, serta Nil Maizar juga tidak kalah memprihatinkan,” tukas Bepe.

Bambang Pamungkas sepertinya ingin membuka mata dan hati para pengurus PSSI dan BTN agar lebih menghargai para pelatih Timnas Indonesia, bukan malah mempermainkan mereka dengan muatan kepentingan yang justru di luar wilayah sepakbola.

”Terlepas dari apapun hasilnya, apa yang terjadi pada Alfred Riedl, Wim Rijsbergen, Nil Maizar, dan Manuel Blanco adalah cerminan betapa tidak menghargainya para pengurus PSSI dalam memperlakukan pelatih tim nasional,” beber Bambang Pamungkas.

Persib Belum Berjodoh dengan Gustavo Lopez

Persib Bandung tampaknya belum berjodoh dengan Gustavo Lopez. Sempat dikabarkan merapat ke Persib untuk putaran kedua Indonesia Super League (ISL) 2013, pemain asal Argentina itu justru balik kucing dan kembali ke pelukan Persela Lamongan. Padahal, sebelumnya Gustavo Lopez sempat kecewa kepada manajemen Persela dan ngotot ingin pindah ke Persib.

Mengenai kegagalan mendatangkan Gustavo Lopez, manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, menyatakan tidak menyesal. Umuh Muchtar menghargai keputusan Gustavo Lopez yang akhirnya bertahan di Persela. Namun, pihak Persib masih berharap dapat memboyong gelandang serang berusia 26 tahun itu musim depan.

“Kemungkinan Gustavo (Lopez) tidak bisa bergabung sekarang, mudah-mudahan tahun nanti. Sepertinya kalau sekarang dia juga masih eksis di Lamongan,” ujar Umuh Muchtar di Cimahi belum lama ini.

Umuh Muchtar juga tidak ingin hubungan baik yang terjalin antara Persib Bandung dan Persela Lamongan selama ini menjadi terusik gara-gara keinginan merekrut Gustavo Lopez. Oleh karena itu, Umuh Muchtar lebih memilih bersabar dan tidak ingin terburu-buru mendatangkan sang pemain dalam waktu dekat.

“Jadi, saya tidak harus dipaksakan seperti itu, biar bagaimanapun juga hubungan dengan klub yang lain kita mulus. Saya tidak mau kalau hubungan malah tidak baik jadi cari yang terbaiknya saja,” kata Umuh Muchtar.

Gustavo Lopez sendiri sebelumnya sempat berkicau di jejaring sosial twitter tentang kekecewaannya terhadap manajemen Persela karena gajinya yang belum dibayarkan. Namun, beberapa hari kemudian Gustavo Lopez menegaskan bahwa ia masih tetap di Persela.

“Baru dapat informasi dan Persela tidak mau aku keluar. Aku tetap di Persela Lamongan dan lakukan prestasi seperti selalu god bless,” tandas Gustavo Lopez.

Foto: Simamaung.com

Prediksi ISL Sriwijaya FC Vs Persiram 2013

Jadwal pertandingan ISL Minggu 12 Mei 2013, akan berhadapan Sriwijaya FC Vs Persiram Raja Ampat. Meski tidak disiarkan secara langsung, namun laga yang mempertemukan dua tim ini patut untuk ditunggu hasil akhirnya.

Bermain di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, anak asuh Kas Hartadi memang bertekad untuk meraih kemenangan agar bisa bersaing dengan Persipura di puncak klasemen.

Sayangnya Sriwijaya FC tidak akan diperkuat Ponaryo Astaman, Ahmad Jufrianto dan Diogo Santos.

Ponaryo absen karena ikut kursus pelatih, Jufrianto absen karena akumulasi kartu kuning, dan Diogo Santos dipinjamkan ke klub lain.

Termasuk bomber andalan mereka di putaran pertama ISL, Hilton yang kini telah merapat bersama Persib Bandung.

Untuk menggantikan Hilton dan Diogo, Sriwijaya FC memiliki Dzumafo dan Diego Michels. Sementara posisi Ponaryo dan Jufe, bisa digantikan oleh Lee Dong Won,  Ramdani atau Khoirul Huda.

Dilain pihak meski kalah dalam laga terakhir dari Sriwijaya FC, namun skuad Persiram siap untuk mencuri poin saat bertanding di Jakabaring Palembang.

Head To Head Sriwijaya FC vs Persiram

2 Mei 2013     Persiram 0 – Sriwijaya FC 1     [ISL]17 Mei 2012    Persiram 1 – Sriwijaya FC 2     [ISL]17 Mar 2012   Sriwijaya FC 1 – Persiram 0     [ISL]

Lima Pertandingan Terakhir Sriwijaya FC

2 Mei 2013    Persiram 0 – Sriwijaya FC 1    [ISL]28 Apr 2013  Persidafon 1 – Sriwijaya FC 3  [ISL]20 Apr 2013  Sriwijaya FC 0 – Persipura 2   [ISL]16 Apr 2013   Sriwijaya FC 1 – Persiwa Wamena 0  [ISL]31 Mar 2013   Persela 1 – Sriwijaya FC 2    [ISL]

Lima Pertandingan Terakhir Persiram

2 Mei 2013    Persiram 0 – Sriwijaya FC 1    [ISL]28 Apr 2013  Persiram 2 – Pelita Bandung Raya 1    [ISL]13 Apr 2013   PSPS Pekanbaru 1 – Persiram 1    [ISL]6 Apr 2013     Persija 0 – Persiram 1    [ISL]30 Mar 2013  Persiram 2 – Persisam Putra Samarinda 0 [ISL]

Prediksi hasil akhir

Sriwijaya FC memenangkan laga ini

Hasil PBR Vs Persidafon Skor 3-1 ISL 2013

gaston castano pbr

Hasil pertandingan ISL Sabtu 11 Mei 2013 antara Pelita Bandung Raya Vs Persidafon Dafonsoro, berakhir 3-1. Dengan hasil ini, PBR menjadi tim pertama yang meraih kemenangan di paruh kedua ISL.

Bertanding di sore hari, kedua tim agak sulit memperagakan permainan di awal babak pertama. Maklum hujan yang sempat mengguyur, membuat lapangan licin dan becek.

Persidafon sempat melakukan tekanan kepada tuan rumah PBR, hingga babak pertama memasuki menit ke 25.

Bahkan menit ke 20, Persidafon nyaris unggul melalui tandukan Yohanis Nabar. Beruntung bola masih membentur mistar gawang.

Menit ke 30 Persidafon kembali mengancam melalui Andri Ibo, namun bola kembali masih diamankan mistar gawang PBR.

Keasyikan menyerang, menit ke 36 tim tamu harus menelan pil pahit gawangnya kebobolan. Memanfaatkan bola liar hasil tandukan Gaston, Marwan Sayedeh berhasil merobek jala tim tamu sekaligus membuat skor menjadi 1-0.

Tidak membutuhkan waktu lama, menit ke 38 PBR berhasil menggandakan keunggulan. Kali ini giliran Gaston yang memanfaatkan bola liar Marwan Sayedeh, untuk membawa tuan rumah unggul 2-0.

Hingga 45 menit dan tambahan waktu berakhir, skor 2-0 untuk PBR tetap bertahan menutup laga diparuh pertama.

Di babak kedua, PBR yang telah unggul tidak menurunkan tempo serangan. Alhasil 3 menit babak kedua berjalan, tuan rumah nyaris unggul kembali.

Sayangnya tendangan bebas yang dilakukan Marwan Sayedeh, masih bisa digagalkan I Putu Dian Anata.

Namun di menit ke 59, Marwan Sayedeh sukses mencetak gol keduanya dalam laga ini. memanfaatkan umpan Gaston, tendangan Marwan berhasil membuat PBR unggul telak 3-0.

Persidafon yang ingin mengejar ketertinggalan, akhirnya berhasil mencetak angka di menit ke 83 melalui Yohanis Nabar.

Yohanis Nabar sukses memanfaatkan bola lambung di kotak pinalti PBR, sekaligus menjaringkan bola melalui tandukannya.

Hingga 90 menit dan tambahan waktu berakhir, skor 3-1 untuk PBR tetap bertahan menutup laga sore hari ini.

Susunan Pemain

Pelita Bandung Raya: Tema Mursadat, Riyandi Ramadhana, Mijo Dadic, Leonard Tupamahu, Munadi (Camara, 57'), M Arsyad, Iman Fathurohman, Rizky Pellu, Jejen Zaenal Abidin, Gaston Castano, Marwan Sayedeh (Rendi Syahputra, 80').Persidafon: I Putu Dian Anata, Edison Ames, Izaac J Wanggai, Andri Ibo, Frengky Amo, Michel Nere, David Laly, Christian Warobay, Eduard Ivak Dalam, Alan Arthur, Yohanis Nabar.