Saturday, August 31, 2013

PSSI Denda Eks Kiper Timnas Indonesia Hermansyah 25 Juta Rupiah

hermansyah PS bangka

PSSI telah menjatuhkan hukuman kepada pelatih PS Bangka, Hermansyah, berupa denda 25 juta rupiah dan larangan mendampingi timnya selama 6 bulan. Sanksi dari PSSI diberikan terkait tindakan tidak terpuji yang dilakukan oleh Hermansyah yang juga mantan kiper Timnas Indonesia era 1990-an itu.

Hermanyah dinilai melakukan pelanggaran disiplin dan etika usai laga PSIS melawan PS Bangka di Stadion Jatidiri, Semarang, pada Senin yang baru lalu. Ketika itu, Hermansyah memperlihatkan kemaluannya di tengah lapangan lantaran kesal dengan kepemimpinan wasit di pertandingan Babak 12 Besar Divisi Utama Liga Indonesia tersebut.

Ketua Komdis PSSI, Hinca Pandjaitan, menyatakan, Hermansyah telah melanggar Pasal 58 jo Pasal 150 dan Pasal 20 tentang kedisiplinan. Oleh karena itu, PSSI menjatuhkan sanksi berupa denda dan larangan mendampingi timnya kepada Hermansyah.

“Kami sudah terima laporan dari perangkat pertandingan dan tulisan dari media. Saudara Hermansyah dianggap melakukan tindakan tidak sportif yang melanggar Pasal 58 jo 150 Kode Disiplin yakni mencederai fair-play dengan anggota tubuhnya,” jelas Hinca Pandjaitan di Jakarta, Rabu (21/08/2013) kemarin.

Hermansyah sendiri kecewa dengan keputusan PSSI yang dinilainya sepihak. Seharusnya PSSI memanggilnya terlebih dulu, bukan langsung menjatuhkan hukuman. Selain itu, Hermansyah juga menyesalkan tindakan panpel pertandingan tuan rumah yang tidak berusaha memperbaiki keadaan.

“Seharusnya Komdis PSSI memanggil saya, jangan langsung dihukum supaya tahu bahwa kejadian itu terjadi karena kami dicurangi. Saya punya hak untuk menjelaskan itu,” tukas Hermansyah.

“Tim sudah bermain bagus, tapi kami dikerjai wasit. Kami diserang suporter, kemudian lari ke tengah lapangan. Panitia pelaksana pertandingan PSIS tidak meredam, malah ikut mengejar. Waktu itu saya sedang emosi,” ujarnya.

Timnas Indonesia U-19 Imbangi UEA 0-0 di Malaysia

timnas indonesia u-16 u-19

Timnas Indonesia U-19 hanya mampu bermain imbang tanpa gol saat meladeni tim nasional Uni Emirat Arab (UEA) U-17 dalam laga ujicoba di Stadion UITM Shah Alam, Malaysia, Kamis (22/8/2013) sore tadi. Meskipun tak mampu meraih kemenangan, pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, tetap puas karena target utama dalam ujicoba ini adalah untuk mengetahui kekuatan anak-anak asuhnya.

Laga ujicoba melawan tim nasional UEA U-17 juga memberikan gambaran bagi Indra Sjafri untuk membentuk tim utama Timnas Indonesia U-19 yang bakal terjun ke ajang resmi nanti, yakni di AFF Cup U-19 2013 yang bakal digelar di Jawa Timur pada bulan September 2013 mendatang.

“Yang jelas, target utama kami bukan ujicoba ini, tetapi dengan menghadapi lawan yang seperti ini, semakin jelas kualitas pemain yang kami miliki. Di kepala saya sudah tampak gambaran 11 pemain inti,” ujar Indra Sjafri usai laga.

Menurut Indra Sjafri, salah satu kekurangan Timnas Indonesia U-19 saat ini adalah soal penyelesaian akhir, Menghadapi UEA, setidaknya ada 5 peluang yang seharusnya bisa dikonversi menjadi gol. Namun, lemahnya finishing touch membuat tim Garuda Muda tak mampu menghasilkan sebiji gol pun.

“Lebih karena tidak cukup waktu. Soal pekerjaan rumah, saya perlu menggenjot ketajaman penyerang,” tandas Indra Sjafri.

Laga ujicoba internasional memang diperlukan oleh anak-anak Timnas Indonesia U-19 untuk menambah jam terbang dan mengasah mental mereka. Terbukti, di menit-menit awal saat melawan UEA, Evan Dimas dan kawan-kawan tampak demam lapangan alias gugup. Baru selepas menit ke-20, skuat Timnas Indonesia U-19 mampu bermain lepas.

Arema Terus Siapkan Diri Sebelum Hadapi Barito

Arema Malang terus menyiapkan diri guna menghadapi Barito Putera dalam lanjutan kompetisi Indonesian Super League (ISL) 2013. Menghadapi Barito, Arema rencananya akan menerapkan pola permainan intensitas tinggi.

Hal tersebut terlihat dalam game session di Stadion Gajayana hari ini, Kamis 22 Agustus 2013. Dalam latihan ini setiap tim diintruksikan memberikan pressure ke jantung pertahanan lawan.

Ketika dimintai komentarnya, pelatih Arema Rahmad Darmawan (RD) mengungkapkan anak asuhnya memang butuh pressure tinggi.

Dalam latihan sebelum melakoni laga kontra Barito Putra di Stadion Kanjuruhan 1 September 2013 nanti, pressure tinggi akan menjadi menu utama setiap game session.

Menurutnya permainan pressure dengan intensitas tinggi akan meningkatkan kreatifitas pemain. Hal itu dikarenakan setiap tim akan mengeluarkan kemampuan maksimalnya untuk melawan presure tim yang dihadapinya.

“Ketika lawan menekan, dampaknya sangat positif untuk anak-anak. Faktor kesulitannya juga lebih tinggi” tegas Rahmad Darmawan.

Sesuai jadwal tim pelatih, tim kebanggaan Aremania akan menjajal kekuatan Densus 87 di Stadion Gajayana pada Sabtu (24/8/2013) pagi.

Tim yang diperkuat pemain Persekap dan Persekapas Pasuruan tersebut, diharapkan memberikan pressure dalam ujicoba nanti.

Rahmad Darmawan juga berharap anak asuhnya mampu memberikan pressure dengan intensitas tinggi di setiap laga, baik di ujicoba maupun game session.

“Semoga anak-anak bisa menjaga kondisi seperti ini” pungkas Rahmad Darmawan.

Durasi ujicoba nanti adalah 3X30 menit. Setiap pemain akan mendapat jatah bermain, kecuali pemain yang cedera. Rencananya Arema akan bermain dengan formasi 4-4-2 dalam uji coba itu.

PSSI Berharap RD Benahi Lini Depan Timnas Indonesia U-23

Laga terakhir yang dilakoni Timnas Indonesia U-23 saat menang tipis menghadapi Timnas Brunei Darussalam, ternyata memberikan catatan tersendiri bagi PSSI.

Alhasil Djohar Arifin Cs berharap agar Rahmad Darmawan sebagai pelatih kepala, bisa segera membenahi lini depan Garuda Muda sebelum kelak tampil di ajang Sea Games akhir tahun ini.

Sementara itu Rahmad Darmawan sendiri memang menilai jika finishing touch atau penyelesaian akhir anak asuhnya masih bermasalah.

Apalagi hingga saat ini pelatih yang akrab disapa RD itu mengaku masih belum menemukan striker yang ideal untuk menghuni lini depan Garuda Muda.

Terakhir saat menjamu Brunei Darussalam pada laga persahabatan yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, timnas U-23 hanya mampu memetik kemenangan 1-0.

Gol semata wayang bagi Timnas Indonesia U-23 dicetak oleh Andri Ibo yang berposisi sebagai bek tengah.

“Kita banyak sekali kreasi serangan tapi finishing touch nya jadi suatu kendala. Saya memainkan tujuh striker karena saya selalu mencari striker yang ideal”.

“Kita dari gelombang seleksi pertama hingga dua, ada masalah di penyelesaian akhir” ungkap Rahmad Darmawan belum lama ini.

Tapi Rahmad Darmawan mengakui jika anak asuhnya mampu tampil dominan selama pertandingan berlangsung, seperti yang diharapkan.

Menurutnya para pemain yang tampil di laga tersebut adalah nama-nama yang tidak mengikuti seleksi gelombang pertama ataupun kedua yang sudah digelar bulan lalu.

“Saya selalu akomodir memanggil semua pemain baik dari IPL, ISL, maupun pemain yang saya lihat dari amatir. Setelah ini ada ISG (Islamic Solidarity Games) untuk ajang seleksi” tambah pelatih yang akrab disapa RD itu.

Terkait Syamsir Alam yang masih belum menemukan penampilan terbaiknya, RD tetap mendukung penyerang klub DC United tersebut.

“Untuk Syamsir harus memotivasi diri sendiri, fokus latihan, kerja lebih keras. Menurut saya dia belum menemukan performa terbaik” pungkasnya.

PSSI Putuskan Persija Vs Persib Tanpa Penonton, Jakmania Kecewa

Bambang Pamungkas Jakmania

PSSI telah memutuskan laga ulang antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung akan digelar di Stadion Maguwoharjo Sleman, Yogyakarta, tanpa boleh disaksikan oleh penonton. Keputusan PSSI terkait laga ulang Persija vs Persib itu tak pelak ditanggapi oleh Jakmania dengan kecewa. Menurut Jakmania, PSSI tidak adil dengan keputusan tersebut.

Wakil Ketua Umum Jakmania, Richard Ahmad Suprianto, mengatakan pihaknya secara hukum tidak bersalah atas insiden pelemparan bus yang membawa rombongan Persib di Jakarta beberapa bulan silam. Oleh karena itu, tidak sepantasnya PSSI menjatuhkan hukuman kepada Jakmania dan Persija.

“Status pertandingan terakhir tanpa penonton. Selain itu, pelaku pelemparan bus tidak terbukti pelakuknya adalah Jakmania. Artinya, Komdis PSSI tidak berhak menghukum Jakmania, karena secara hukum kami tidak terbukti terlibat dalam insiden tersebut,” tukas Richard Ahmad Suprianto di Jakarta.

Jakmania sendiri tidak mempermasalahkan hukuman PSSI sebesar 50 juta rupiah kepada panpel pertandingan Persija vs Persib yang dinilai tidak mampu memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan kepada tim tamu.

Meskipun kecewa dengan keputusan PSSI yang melarang Jakmania untuk menyaksikan laga ulang Persija vs Persib, namun Richard Ahmad Suprianto berharap semua pihak bisa mengambil hikmah dari semua kejadian ini.

“Ini kami jadikan pelajaran bersama. Insiden negatif bisa merugikan tim yang kami dukung. Maka, setiap suporter harus memahami tata tertib suporter di dalam maupun di luar stadion, karena perilaku buruk kami justru bisa merugikan tim yang kami dukung,” ujar Richard Ahmad Suprianto.