Monday, September 9, 2013

PSSI Dan LPIS Mendapat Kritikan Dari Mantan Petinggi Persis Serta PSS

Kerusuhan yang melibatkan pendukung Persis Solo dengan PSS Sleman dalam lanjutan Divisi Utama LPIS, masih menyisakan cerita menarik. Salah satunya mantan petinggi kedua tim yang sama-sama memberikan kritikan kepada PSSI & LPIS, atas digelarnya laga tersebut.

Pertama mantan manager PSS Sleman, Subardi mengatakan jika seharusnya laga Persis LPIS melawan PSS tidak perlu digelar mengingat tim asal Kota Solo sudah berstatus sebagai tim yang didiskualifikasi.

Subardi pun mengritik pihak PT LPIS selaku operator liga yang dianggap terlalu memaksakan diri untuk menggelar pertandingan kedua tim tersebut.

“LPIS terlalu memaksakan diri laga harus digelar, akibatnya terjadi kerusuhan” ungkap Subardi seperti yang dilansir Okezone.

Subardi juga mengatakan jika PT LPIS tunduk kepada keputusan Komdis PSSI yang sudah menjatuhkan sanksi diskualifikasi kepada Persis LPIS, insiden brutal tersebut tidak akan terjadi.

“Kalau patuh terhadap Komdis PSSI berarti laga tidak digelar, berarti pula tidak ada bentrokan” tambahnya.

Sementara itu Mantan Ketua Umum Persis Solo, FX Hadi Rudyatmo mempertanyakan keputusan sanksi yang dilayangkan kepada tim berjuluk Laskar Sambernyawa.

Rudy menilai PSSI sebagai institusi juga ikut bertanggung jawab, atas insiden yang meluas sampai di Kabupaten Klaten tersebut.

Pria yang menjabat sebagai Walikota Solo ini juga mengatakan, jika Komdis PSSI sudah memberikan diskualifikasi kepada Persis, seharusnya laga tidak digelar.

“Ini yang lucu kalau Persis sudah didiskulifikasi, mengapa PSSI masih membiarkan laga digelar? Saya yakin PSSI pasti tahu! Di dalam pertandingan ada pengawas pertandingan dan PSSI pasti juga ada di stadion kemarin” tegasnya.

Rudy juga menambahkan kondisi sepak bola di Indonesia terutama yang menyangkut kerusuhan di Stadion Manahan patut menjadi keprihatinan semua pihak.

“Intinya adalah managemen sepakbola di negara kita ini perlu penanganan serius” pungkas Rudy.

Pertandingan Timnas Indonesia AFF Cup U19 Disiarkan MNCTV, Ini Jadwalnya!

Timnas-Indonesia U-19 U-23

MNCTV selaku official broadcaster rencananya akan menayangkan siaran langsung setiap pertandingan yang akan dilakoni Timnas Indonesia di turnamen Piala AFF U19.

Ketika dimintai konfirmasinya Tantan Sumartana yang menjabat sebagai Sales & Marketing Director MNCTV membenarkan hal tersebut.

“Sebagai bentuk kontribusi kami kepada sepakbola Indonesia, nanti kami akan menayangkan langsung Piala AFF U19 9-22 September 2013 di Surabaya” tegas Tantan Sumartana, Jumat (6/9/13).

Indonesia yang akan menjadi tuan rumah pada ajang ini, akan meladeni Brunei di partai perdana. Pertandingan AFF Cup U19 ini rencananya akan digelar di stadion Gelora Delta Sidoarjo dan Petrokimia Gresik.

Pembukaan ajang ini sendiri akan dimulai pada 9 September 2013 dan berakhir pada 22 September 2013. Jika tidak ada perubahan, berikut adalah jadwal pertandingan Timnas Indonesia pada turnamen AFF U-19:

Brunei vs Indonesia, 10 September 2013, 19.30 WIB, Gelora Delta Sidoarjo.Myanmar vs Indonesia, 12 September 2013, 19.30 WIB, Petrokimia Gresik.Indonesia vs Vietnam, 14 September 2013, 19.30 WIB, Petrokimia Gresik.Indonesia vs Thailand, 16 September 2013, 19.30 WIB, Gelora Sidoarjo Gresik.Indonesia vs Malaysia, 18 September 2013, 19.30 WIB, Gelora Delta Sidoarjo.

Selain menayangkan laga AFF Cup U19, Tantan Sumartana juga mengatakan jika MNCTV akan menayangkan Piala Menpora yang berlangsung 20-28 September 2013.

Tak cuma itu pihaknya juga berencana mendatangkan tim Fulham U21 ke Indonesia. Tujuannya adalah untuk bertanding melawan timnas U23 dalam rangka persiapan SEA Games 2013 di Myanmar.

Ada Politisasi di Balik Sanksi PSSI untuk Persema?

Slave Radovski Persema IPL

Persema Malang menjadi salah satu dari 3 klub yang didepak dari kompetisi Indonesia Premier League (IPL) oleh PSSI. Namun, muncul kecurigaan terkait dengan pemberian sanksi oleh PSSI tersebut, termasuk adanya indikasi permainan politik. Mantan pelatih Persema, Slave Radovski, pun sampai tak tahu lagi harus bersikap mengenai hal ini.

“Saya sudah tidak tahu lagi apa yang terjadi di sini. Saya tidak tahu lagi apa yang layak dan tidak layak dilakukan di sini,” keluh Slave Radovski belum lama ini.

“Saya hanya tahu melatih bola. Saya tak tahu apapun mengenai politik. Saya tidak tahu lagi harus bicara apa. Saya tak lagi paham apa yang terjadi di sini,” lanjut pelatih asal Makedonia ini.

Selain Persema Malang, ada 2 klub lainnya yang mengalami nasib serupa, yakni Persibo Bojonegoro dan Jakarta FC alias Persija IPL. Ketiga klub tersebut dicoret dari IPL karena dianggap melanggar disiplin dengan sering tidak mampu melakoni pertandingan atau kalah WO.

“Sudah fix tidak bisa mengikuti kompetisi IPL putaran kedua. Tiga klub tersebut adalah Persema Malang, Persibo Bojonegoro, dan Persija IPL tidak akan mengikuti kompetisi dan sudah didiskualifikasi,” tandas Sekjen PSSI, Joko Driyono.

Manajemen Persema sendiri sebenarnya masih berharap ada ampunan dari PSSI. Atas hukuman tersebut, beberapa petinggi Persema kemudian menemui Joko Driyono. Sekjen PSSI itu pun mempersilakan manajemen Persema untuk mengajukan banding terkait sanksi tersebut.

“Kami telah bertemu dengan Pak Joko Driyono (Sekjen PSSI). Ia mempersilakan kami mengajukan banding. Apakah nantinya diterima atau ditolak, yang penting mengajukan dulu,” jelas manajer Persema Malang, Patrick Tarigan.

Sriwijaya FC Vs Mitra Kukar 2-1: Hasil Final ISL U21

Hasil pertandingan final ISL U21 Sabtu 7 September 2013 antara Sriwijaya FC Vs Mitra Kukar berakhir 2-1. Dengan hasil ini Laskar Wong Kito sukses mencatatkan diri sebagai juara ISL U-21 musim ini.

Bertanding di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, kedua tim melakukan permainan terbuka dan saling serang sepanjang pertandingan.

Mitra Kukar mampu membuka gol lebih dulu di awal babak pertama. Pemain tengah Naga Mekes, Arpani mendapat umpan terobosan Anan da Alifyansa di menit 3.

Kiper Sriwijaya Teja Paku Alam yang salah posisi, hanya mampu melihat bola bergulir masuk ke gawangnya setelah Arpani melepaskan tendangan.

Namun keunggulan Mitra Kukar tidak bertahan lama, pasalnya Sriwijaya FC berhasil menyamakan kedudukan melalui Alan Marta.

Memanfaatkan umpan silang, Alan Marta sukses merobek gawang Mitra Kukar dengan tendangan voli yang dilepaskannya.

Hingga 45 menit dan tambahan waktu berakhir, skor imbang 1-1 menutup pertandingan di babak pertama.

Di babak kedua Sriwijaya FC dan Mitra Kukar tidak merubah tempo permainan. Namun Laskar Wong Kito yang lebih beruntung.

Aksi individu pemain tengah Sriwijaya, Novri S berhasil membuat Sriwijaya FC unggul 2-1 di menit ke 54.

Melakukan akselerasi dari sisi kiri, pemain bernomor punggung 32 ini melepaskan tendangan keras kaki kiri. Bola yang meluncur deras ke sisi kiri gawang Mitra Kukar, tak mampu dibendung Hendra Susilo.

Hingga 90 menit dan tambahan waktu berakhir, skor 2-1 untuk keunggulan Sriwijaya tetap bertahan menutup laga final ISL U-21 malam hari ini.

Susunan pemain

Sriwijaya FC: Teja Paku Alam (PG), Vava Mario Yagalo, Dere Malman, Makrus Afif, Ahmad Faris, Hafit Ibrahim, Ichsan Kurniawan, Rivan Nahumaruri, Novri S, Alan Marta/Yusep Efendi (90), Riszky R.Mitra Kukar : Hendra Susilo (PG), Samsudin, Noval Fandianur, Irwansyah, Lopenda, Ali Surahman, Yogi Rahadian, Chaidir Alfionesa, Arpani, Ananda Alifyansa, Roy Fadlan/M Ikramullah (78).