Wednesday, September 18, 2013

Indonesia Vs Myanmar: 2-1 Hasil Piala AFF U19

Hasil pertandingan Timnas Indonesia Vs Myanmar Kamis 12 September 2013 berakhir 2-1. Bertandingan di Stadion Petrokimia Gresik, laga Timnas Indonesia melawan Myanmar mendapatkan dukungan penuh dari publik Jawa Timur.

Menjalani pertandingan kedua babak penyisihan Grup B Piala AFF U-19, Indonesia dan Myanmar sama-sama memperagakan permainan menyerang sejak peluit babak pertama dibunyikan wasit.

Dua gol bagi kemenangan Timnas U-19 Indonesia dicetak oleh kapten tim Evan Dimas Darmono menit ke-5, serta Putu Gede Juti Antara di menit ke-15.

Sementara itu gol balasan bagi Myanmar dicetak oleh kapten tim Myanmar, Nyein Chan Aung semenit setelah Putu Gede mencetak gol.

Proses terjadinya gol untuk Garuda Muda berawal saat terjadi kemelut di lini tengah. Evan Dimas yang mendapatkan umpan lambung, langsung menendang bola ke arah gawang dan gagal ditangkap kiper Myanmar Myo Min Latt.

Unggul 1 gol Indonesia semakin percaya diri menekan pertahanan Myanmar. Maldini yang tampil baik di laga menghadapi Brunei, terus melakukan tusukan dari sisi samping.

Usaha Indonesia untuk memperlebar keunggulan akhirnya terwujud, ketika pertandingan memasuki menit ke 15 melalui Putu Gede Juti Antara.

Berawal dari tendangan sudut, kiper Myanmar Myo Min Latt gagal membendung bola dengan baik. Bola yang jatuh tepat di kaki Putu, dengan sekali sontekan sukses merobek jala Myanmar.

Unggul 2-0 rupanya membuat lini pertahanan Indonesia lengah. Nyien Chan Aung akhirnya berhasil mencetak gol ke gawang Indonesia, dimenit ke-16.

Hingga 45 menit dan tambahan waktu berakhir, skor 2-1 untuk keunggulan Timnas Indonesia menutup laga diparuh pertama.

Di babak kedua pertandingan semakin menarik, Indonesia dan Myanmar sama-sama saling jual beli serangan.

Namun hingga 90 menit dan tambahan waktu berakhir, tidak ada gol yang tercipta hingga wasit meniup peluit panjang berakhirnya pertandingan.

Sriwijaya FC Akan Diarsiteki Subangkit Di ISL Musim Depan?

Kesuksesan Subangkit membawa Sriwijaya FC menjuarai Indonesia Super League (ISL) U-21, rupanya sangat diapresiasi manajemen. Lantas apakah Subangkit akan menggantikan Kas Hartadi di kompetisi musim depan?

Ternyata tidak perlu menunggu sampai musim depan, konon Subangkit berpeluang menangani Sriwijaya FC untuk melakoni dua laga sisa kompetisi ISL 2013 melawan Persiba Balikpapan dan Barito Putra.

Ketika dimintai konfirmasinya manajer Sriwijaya FC, Robert Heri memberi sinyal jika mantan pelatih Persiwa dan Persekapas itu akan mendampingi para pemain Sriwijaya FC melakukan dua laga tersebut.

Jika tidak ada perubahan Sriwijaya FC akan melawan Persiba pada 15 September 2013 dan melawan Barito Putra 18 September 2013.

Sinyal pengangkatan Subangkit ini menyusul sikap para pemain dan pelatih Sriwijaya FC yang enggan menjalani latihan, sebelum gaji dan uang muka para pemain dibayar manajemen.

Robert Heri mengungkapkan pelatih yang akan dibawa untuk laga tandang di Kalimantan adalah pelatih yang akan memimpin latihan gabungan antara beberapa pemain Sriwijaya FC senior dengan pemain Sriwijaya FC U-21 pada Selasa (10/9/13) di lapangan Pusri.

Sementara itu menurut pantauan Republika, Subangkit pada Selasa sore di lapangan yang berada dalam komplek PT Pusri memimpin latihan gabungan pemain senior dan pemain junior Sriwijaya FC.

Bahkan manajemen sudah mendaftarkan ke PT Liga Indonesia untuk penambahan materi pelatih dan pemain Sriwijaya FC U-21 yang akan dibawa ke Kalimantan.

“Jadi sekarang kita menunggu persetujuan dan jawaban dari PT Liga Indonesia” tegas Robert Heri.

Namun di lain pihak Presiden Sriwijaya FC, Dodi Reza Alex mengatakan pihaknya belum bisa memastikan apakah akan ada pergantian pelatih pada dua laga tersebut.

”Saya masih terus membangun komunikasi dengan pelatih Kas Hartadi. Saya masih berharap pengertian dan soliditas tim sambil saya upayakan solusi masalah gaji pemain tersebut” jelas Dodi Reza Alex.

Semen Padang Hadapi East Bengal Tanpa Esteban & Wahyu

Semen Padang IPL 2013

Semen Padang sepertinya harus segera mencari alternatif, setelah tidak bisa menurunkan Esteban Vizcarra & Wahyu Wijiastanto saat bertandang ke markas klub India East Bengal dalam laga leg pertama perempat-final Piala AFC 2013 pada 17 September 2013.

Esteban dan Wahyu terpaksa absen di leg pertama perempat final AFC Cup, karena harus menjalani sanksi akumulasi kartu kuning.

Namun absennya dua pemain itu tak membuat jajaran pelatih Kabau Sirah panik, karena sejumlah pemain telah disiapkan mengisi posisi Esteban dan Wahyu.

Ketika dimintai konfirmasinya, pelatih Semen Padang Jafri Sastra membenarkan jika dirinya tidak khawatir dengan absennya Esteban Vizcarra dan Wahyu Wijiastanto.

Setidaknya hal itu terlihat dalam ujicoba Semen Padang melawan Tampines Rovers. Dalam laga tersebut, Jafri menurunkan M Nur Iskandar sebagai starter menggantikan posisi Esteban.

Sementara itu Saepulloh Maulana menggantikan posisi Wahyu Wijiastanto untuk mendampingi David Pagbe, di posisi bek tengah.

“Kita jauh-jauh hari memang sudah mengantisipasi bakal absennya Esteban dan Wahyu. Nur Iskandar dan Saepulloh memang salah satu solusinya” ungkap Jafri Sastra.

Namun begitu menurut Jafri dari 20 pemain yang akan dibawa ke India, baik Esteban maupun Wahyu akan tetap diikutsertakan dalam tim.

“Mereka diharapkan bisa mempelajari lawan, sebagai referensi untuk berlaga di leg kedua di Padang” tambahnya.

Saat disinggung mengenai persiapan tim, Jafri mengaku fokus membenahi dua hal yaitu masih kurangnya finishing touch dan kerja sama tim yang belum padu sepenuhnya.

“Itulah dua hal yang menjadi evaluasi utama kita, setelah ujicoba dengan Tampines Rovers” tegas Jafri.

Sebelum bertolak ke India, Semen Padang terlebih dulu melakoni laga Indonesia Premier League (IPL) melawan Persijap Jepara pada Rabu (11/9/13) di Stadion H Agus Salim Padang.

PSSI Yakin Timnas Indonesia U-16 Calon Bintang Masa Depan

Timnas Indonesia U-16 memang harus mengubur impiannya merengkuh gelar juara Piala AFF Championship 2013. Secara dramatis Garuda Muda kalah dari Malaysia dalam drama adu penalti dengan agregat skor total 3-4, di stadion Wunna Thekdi Stadium Naypyidaw Myanmar.

Usai laga Asisten Pelatih Indonesia, Mundari Karya berusaha tegar dan coba memberikan komentarnya terhadap hasil pertandingan.

“Kita unggul skor selama pertandingan sampai adu penalti pun kita tetap unggul, tapi ternyata Tuhan berkehendak lain. Kalau melihat cara bermain, tentu masih banyak yang harus diperbaiki” ungkap Mundari seperti yang dilansir situs resmi PSSI.

Mantan pelatih PSPS Pekanbaru ini juga menambahkan Timnas U-16 pun punya banyak peluang-peluang yang tidak bisa dijadikan gol.

“Tapi ini semua adalah proses yang harus kita lewati bersama. Pemain-pemain ini akan berkembang dan akan bisa membanggakan Indonesia di masa mendatang. Selagi lagi kami Meminta maaf belum bisa Juara” pungkas Mundari.

Sementara itu di tempat terpisah Ketua Badan Tim Nasional, La Nyalla Mahmud Mattalitti mengaku salut akan perjuangan Timnas U-16 meski gagal juara.

“Salut buat Timnas U- 16 yang bermain sangat baik di 2 x 45menit, meskipun akhirnya gagal juara di drama adu pinalti dengan Malaysia”.

“Insya Allah mereka calon-calon pemain sepakbola Indonesia masa depan. Kepada pelatih dan official, persiapkan tim untuk AFF musim depan dengan target juara” tegas La Nyalla.

Sekjen PSSI Anggap Timnas Indonesia Lebih Baik Dari Cina

timnas indonesia 2013

PSSI melalui Sekjen Joko Driyono beranggapan jika Timnas Indonesia lebih hebat dibandingkan dengan timnas China yang akan menjadi lawan di laga Kualifikasi Piala Asia 2013.

Seperti yang diketahui jika anak asuh Jacksen F Tiago akan berlaga melawan Timnas China pada Minggu 15 Oktober 2013 di Stadion Gelora Bung Karno.

Joko Driyono merasa bahwa Timnas Indonesia tak perlu merasa khawatir bertemu China, karena persiapan Tim Merah Putih jauh lebih baik.

PSSI juga menegaskan bahwa pelatih Jacksen F Tiago sudah melakukan persiapan dengan baik dan siap bertanding melawan tim dari Negeri Panda tersebut.

Sebelumnya Asosiasi Sepakbola China (CFA) telah menggelar ujicoba antara Timnas Cina melawan Singapura dan Malaysia di Tianjin.

Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui permainan Timnas Indonesia. Alasan dipilihnya Singapura dan Malaysia, karena negara-negara di kawasan Asia Tenggara dianggap memiliki tipe permainan serupa.

Hanya saja jika China sudah melakukan dua kali laga ujicoba, Timnas Indonesia baru melakukan latih tanding sekali melawan Filipina.

“Saya tidak khawatir dengan China yang sudah melakukan ujicoba sebanyak dua kali, sebab Indonesia itu lebih hebat dari China. Pelatih timnas juga sudah menyatakan kesiapannya” tegas Joko Driyono seperti yang dilansir Liputan6.

Komentar Pelatih Sriwijaya FC & Mitra Kukar Soal Final ISL U-21

Sriwijaya FC telah memastikan gelar juara ISL U-21 tahun 2013 ini. Pada partai final, Laskar Wong Kito sukses mengalahkan Mitra Kukar dengan skor tipis 2-1. Lantas bagaimanakah komentar dari kedua pelatih?

Pelatih Sriwijaya FC U-21 Subangkit mengungkapkan bahwa sejak awal dirinya sudah yakin dengan potensi anak asuhnya dan optmistis mampu meraih gelar juara ISL U-21.

Gelar ISL U-21 ini disambut suka cita oleh Subangkit dan segenap pemain, karena menjadi gelar pertama bagi tim Sriwijaya FC untuk melengkapi delapan trofi yang mereka dapatkan di Indonesia.

Sosok Subangkit yang hengkang dari Persiwa Wamena karena masalah gaji dan menurunkan standarnya untuk melatih tim U-21 akhirnya menuai hasi positif.

“Saya baru memegang tim ini pada babak delapan besar. Saya langsung tahu jika target manajemen adalah menjadi juara”

“Perlahan saya bangun tim ini untuk berprestasi dan saya melihat anak-anak punya potensi kuat untuk mendapatkan prestasi” ungkap Subangkit.

Meskipun merasakan skuatnya pantas menjadi juara, namun Subangkit tetap memberikan apresiasi atas perjuangan yang dilakukan oleh Alan Marta cs. Tanpa kerja keras mustahil gelar itu bisa didapat.

“Mitra adalah tim yang sangat bagus. Mereka memang bermain 120 menit melawan Persija di babak semi-final, namun hal ini tidak mengurangi kekuatan termasuk bagaimana kami bisa kecolongan. Saya salut perjuangan para pemain untuk mendapatkan gelar ini” tambah Subangkit.

Sementara itu pelatih Mitra Kukar, Rahmat Hidayat memberikan pujian kepada pemainnya yang mampu berjuang keras.

“Tim ini dirancang selama empat tahun, saya mengambilnya dan membesarkannya. Kebanyakan saya ambil dari putra daerah dan kini mereka bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas. Inilah kami tim Mitra Kukar” tegas Rahmat.

Tentang timnya yang lebih banyak mendapatkan tekanan dan hanya mengandalkan serangan balik, Rahmat menyatakan hal ini memang sangat wajar dilakukan.

Dirinya mengakui jika secara materi Sriwijaya FC lebih punya skuat yang mentereng, termasuk skill beberapa pemainnya. Hal inilah yang membuat dia bermain lebih ke dalam untuk kemudian menghantam melalui serangan balik.

“Yah apapun itu, selamat buat Sriwijaya FC” pungkas Rahmat.