Sunday, October 13, 2013

Para Pemain Muda Persija di ISL 2013 Memuaskan

Persija Persib 2013 sergio van dijk

Di Indonesia Super League (ISL) musim ini, Persija Jakarta lebih banyak mengandalkan para pemain muda untuk bertarung di kompetisi. Meskipun pada awalnya sempat mengalami kesulitan, namun lambat laun performa para talenta muda Macan Kemayoran mulai membaik. Manajemen dan jajaran pelatih Persija pun dibikin puas dengan aksi mereka.

Memasuki ISL musim 2013, Persija memang masih terkendala banyak masalah, terutama persoalan finansial. Akibat menunggak gaji sejumlah pemain, para pilar tim ibukota seperti Leo Saputra, Ramdani Lestaluhu, Andritany Ardhiyasa, Hasim Kipuw, Octavianus, Precious Emuejeraye, hingga sang kapten Bambang Pamungkas tidak lagi berada di Persija.

Beruntung tim kebanggaan Jakmania ini masih bisa mengamankan beberapa pemain kunci yang bersedia bertahan, semisal Ismed Sofyan, Robertino Pugliara, Johan Juansyah, Rahmat Afandi, Galih Sudaryono, juga Fabiano Beltrame.

Untuk menghemat pengeluaran, Persija pun terpaksa memaksimalkan sejumlah pemain muda yang rata-rata masih sangat minim pengalaman, sebut saja Defri Rizki, Syahrizal, Fery Komul, Rudi Setiawan, Syahroni, Delton Stevano, Anindito, Adixi Lenzivio, dan lain-lain.

Ternyata, penampilan para pemain debutan tersebut tidak mengecewakan, terutama di putaran kedua dan setelah kedatangan Benny Dollo untuk menggantikan Iwan Setiawan yang mundur dari kursi pelatih kepala Persija.

Selain itu, kedatangan para pemain baru seperti Emmanuel Kenmogne, Ahmad Alfarizi, M. Ilham, Rohid Chan, serta kembalinya Andritany Ardhiyasa membuat Persija mampu bangkit dan akhirnya lolos dari jeratan degradasi dengan menempati posisi ke 11 di klasemen akhir ISL 2013.

“Kami merasa cukup puas dengan bagaimana kinerja para pemain muda Persija yang ada saat ini. Mereka memang awalnya minim pengalaman bertanding di kompetisi papan atas Indonesia seperti ISL, tapi saya yakin jika mereka memiliki prospek yang baik di masa yang akan datang,” ujar asisten pelatih Blitz Tarigan.

Persib Waspadai Arema & Central Coast Mariners Di Menpora Cup 2013

Sergio van Dijk Persib Gol

Persib Bandung yang akan berlaga di ajang Menpora Cup 2013, sepertinya telah memiliki gambaran mengenai calon lawannya. Bagi Maung Bandung, Arema Cronous dan tim asal Australia Central Coast Mariners dianggap sebagai dua tim yang harus diwaspadai.

Meski tidak mematok target juara, namun Persib mewaspadai seluruh kekuatan lawan yang akan dihadapinya.

Ketika dimintai komentarnya manajer Persib Umuh Muchtar, mengaku jika Arema dan Central Coast Mariners menjadi dua tim yang dianggap paling berat.

“Tim dari Australia dan Arema, itu yang paling kita anggap sebagai lawan berat” ungkap Umuh Muchtar.

Meski kekuatan Persib pincang dan tidak menargetkan gelar juara, Umuh berharap para pemain menampilkan permainan maksimal.

“Insya Allah pemain yang ada sekarang bisa diandalkan” tambahnya.

Dalam Menpora Cup Persib dipastikan tidak akan diperkuat I Made Wirawan, Tony Sucipto, dan Sergio van Dijk karena mereka dipanggil untuk bermain dalam Perang Bintang.

Sebelumnya ada dua nama lain juga dipanggil yaitu Supardi dan M Ridwan, tapi Persib hanya mengizinkan tiga pemainnya untuk masuk dalam skuad Perang Bintang.

Sementara usai mengikuti Menpora Cup, Persib akan menggelar evaluasi pemain. Evaluasi itu sebagai salah satu pertimbangan untuk menentukan siapa pemain yang akan dipertahankan atau dibuang.

“Saya menjaga supaya tetap kondusif dan tidak ada masalah menjelang pertandingan di Menpora Cup nanti” pungkas Umuh Muchtar.

Mitra Kukar Vs Persija Skor 2-0 Hasil ISL 18 September 2013

mitra Kukar Persija

Mitra Kukar akhirnya menutup laga pamungkasnya di Indonesia Super League (ISL) 2013 dengan meraup poin penuh atas Persija Jakarta pada Rabu (18/9/2013) sore tadi di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kalimantan Timur. Hasil pertandingan Mitra Kukar vs Persija berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan tim Naga Mekes.

Kemenangan ini sangat berarti bagi Hamka Hamzah dan kawan-kawan. Meskipun tidak mengubah apapun, namun Mitra Kukar sukses memantapkan diri sebagai salah satu dari 3 tim terbaik di Indonesia saat ini bersama sang jawara Persipura Jayapura dan Arema Indonesia yang menempati posisi kedua. Tak hanya itu, skuat asuhan Stefan Hansson pun sukses menggusur Persib Bandung yang harus rela turun satu tingkat di posisi 4.

Laga Mitra Kukar melawan Persija berlangsung menarik. Kedua tim menampilkan permainan terbuka. Namun, gol yang ditunggu-tunggu baru tercipta jelang babak pertama usai. Di injury time, Paolo Frangipane akhirnya mampu membobol gawang Andritany Ardhiyasa. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum.

Belum lama babak kedua dimulai, para pemain Persija sudah dibikin kaget lewat gol cepat Ilija Spasojevic. Eks striker PSM Makassar asal Montenegro ini membuat Andritany Ardhiyasa harus mengambil bola dari gawangnya sendiri setelah memanfaatkan kesalahan bek Persija, Syahrizal.

Skor pun berubah menjadi 2-0 untuk tuan rumah. Hingga pertandingan berakhir, tidak ada gol yang tercipta. Mitra Kukar finish di posisi ketiga, sedangkan tim Macan Kemayoran berada di peringkat 11 klasemen akhir ISL 2013.

Inter Milan Semakin Kuat Bersama Erick Thohir?

Erick Thohir inter milan

Erick Thohir tinggal selangkah lagi mendapatkan tim raksasa Liga Italia Serie A, Inter Milan. Pengusaha asal Indonesia itu diyakini bakal mengakuisisi saham mayoritas La Beneamata tidak lama lagi. Presiden Inter Milan, Massimo Moratti, pun tak membantah kemungkinan tersebut. Bahkan, taipan minyak Italia ini yakin Inter Milan akan bertambah kuat bersama Erick Thohir sebagai pemilik baru.

“Kehadiran pengusaha Indonesia bukan untuk memperlemah kami, mereka berada di sini untuk memberi kekuatan bagi klub dan akan membuat Inter Milan bertumbuh di masa depan,” ujar Massimo Moratti seperti dilansir Corriere della Sera beberapa waktu lalu.

Negoisasi antara Massimo Moratti dan Erick Thohir tentang kepemilikan Inter Milan memang sempat berjalan cuku alot. Sang presiden awalnya enggan melepas saham mayoritas Inter Milan kepada Erick Thohir.

Namun, seiring berjalannya waktu dan pendekatan yang dilakukan dengan intens oleh pihak Erick Thohir, Massimo Moratti akhirnya luluh dan bersedia mengalihkan lebih dari 60% saham Nerazzuri kepada pengusaha Indonesia yang juga memiliki klub Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat, DC United, itu.

Kabarnya, apabila Erick Thohir sukses mengambil-alih Inter Milan, ia akan membawa para pemain berdarah Indonesia ke tim sekota AC Milan itu. Salah satu pemain keturunan Indonesia yang paling santer dikabarkan diminati oleh Erick Thohir adalah Radja Nainggolan.

Gelandang Belgia berdarah Batak yang saat ini memperkuat Cagliari ini kemungkinan besar bakal diboyong Erick Thohir ke markas Inter Milan. Apalagi kualitas Radja Nainggolan tak perlu diragukan lagi. Terakhir, Radja Nainggolan mencetak gol saat Cagliari bertemu Inter Milan di Serie A pekan lalu dan sukses memaksakan hasil imbang 1-1.

PSSI Diminta Persebaya 1927 Sahkan Evan Dimas

evan dimas timnas indonesia u-19

PSSI diminta Persebaya 1927 untuk segera mengesahkan nama Evan Dimas sebagai pemain profesional. Evan Dimas sedang ramai diperbincangkan menyusul penampilannya bersama tim nasional Indonesia di Piala AFF U-19 yang cukup cemerlang.

Terakhir Evan Dimas berhasil membawa Indonesia mengimbangi Malaysia 1-1. Bahkan dipertandingan sebelumnya, pemain muda Persebaya ini melesatkan 3 gol ke gawang Thailand.

Namun pemain masa depan Indonesia ini, ternyata belum resmi disahkan sebagai pemain profesional oleh PSSI. Hal itu dikarenakan pengajuan alih status yang sudah diserahkan, tak kunjung diresmikan.

Alhasil sebagai pemain hingga saat ini Evan Dimas masih tercatat sebagai pemain non profesional alias pemain amatir.

Ketika dimintai konfirmasinya Sekretaris tim Persebaya 1927, Ram Surahman mengatakan pihaknya sebenarnya telah memproses pengajuan alih status pemain mudanya itu sejak Januari lalu.

“Sebenarnya persyaratan Evan tinggal dua. Persyaratan itu meliputi pernyataan dari Evan untuk alih status dan copy kontraknya. Maka dari itu kami mencoba untuk melengkapinya sekaligus menanyakan status Evan” ungkap Ram belum lama ini.

Kejelasan status tersebut sangat penting bagi karir Evan. Meski saat ini telah terdaftar sebagai pemain Persebaya, dia belum bisa dimainkan karena terganjal kasus tersebut.

“Di timnas U-19 dia bermain bagus dan salah satu pemain yang dipercaya, tapi di klubnya dia tidak bisa bermain. Seharusnya dia bisa kami turunkan di klub apabila tidak terkendala alih statusnya ini” tambahnya.

Oleh karena itu Ram mengatakan pihaknya saat ini kembali melengkapi persyaratan proses alih status tersebut. Dia berharap PSSI segera mensahkan pemain asli Surabaya itu.

“Kami berharap surat yang kami kirimkan ke PSSI segera dijawab agar masalah status Evan selesai” pungkas Ram Surahman.

Hasil Final AFF U19: Indonesia vs Vietnam 2013 Skor 7-6 Adu Penalti

Indonesia vs Vietnam

Aksi Ravi Murdianto dan gol Ilhamudin Armaiyn membuat hasil pertandingan Indonesia vs Vietnam berujung dengan skor 7-6 via adu penalti. Bermain di final Piala AFF U19 pada Minggu, 22 September 2013, Garuda Muda yang dipimpin Evan Dimas  sebelumnya tak bisa mencetak gol dalam 120 menit. Ini adalah gelar juara pertama kali dalam sejarah Indonesia U19 tampil di ajang ini.

Berbeda dengan kebiasaan, Indonesia U19 harus tertekan oleh cecaran Vietnam di menit-menit awal pertandingan. Ini tak terlepas dari kengototan tim besutan Guillaume Grachen untuk memblok siapa pun pemain Indonesia yang memasuki sepertiga akhir lapangan.

Ravi Murdianto kemudian melakukan penyelamatan penting yang menjaga napas Indonesia sepanjang babak pertama. Tercatat, kiper yang selalu memiliki posisi tepat ini, mematahkan dua kesempatan beruntun Vietnam di menit 36, salah satunya tembakan Nguyen Chong Phuong dari jarak dekat. Maldini kemudian dimainkan lebih awal, sejak tujuh menit sebelum turun minum.

TImnas U19

Tempo lebih lambat menjadi penanda babak kedua. Tapi Vietnam lebih taktis bermain. Tendangan bebas Chong Phuong di menit 50 dihalau dengan brilian oleh Ravi. Sebaliknya, Evan Dimas menembak bola tanpa arah selang lima menit kemudian.

Jantung penonton dibuat berdetak lebih kencang kala di menit 56, lagi-lagi Ravi menjadi penyelamat atas dua tembakan on target juara Grup A. Tapi yang lebih mendebarkan adalah, ketika baik Ilham Udin maupun Mukhlis gagal memanfaatkan sodoran Maldini menit 69.

15 menit terakhir, Garuda Muda semakin tancap gas. Le Van Truong dipaksa bekerja keras sementara fisik pemain Vietnam juga mulai kedodoran. Namun, semua kesempatan mentah. 90 menit berlalu. Skor masih 0-0.

Kebekuan berlanjut di babak perpanjangan waktu. Kehadiran Dimas Drajat belum membuat Indonesia mencetak gol. Vietnam pun terlihat lebih menyukai drama adu penalti menjadi penutup laga final ini.

Penendang penalti pertama, Le Van Song dan Fatchu Rahman sama-sama sukses menipu kiper lawan. Eksekutor kedua Vietnam, Tran Huu Dong gagal. Demikian pula Evan Dimas. Zulfiandi menambah luka Garuda, kontras dengan penendang ketiga lawan.

Nguyen Tuan Anh tak membidik dengan benar, mengingatkan kita pada Sergio Ramos. Dimas Drajat, sukses menyamakan kedudukan 2-2. Penalti bertambah panjang setelah semua eksekutor kelima, menunaikan tugas dengan baik.

Setelah Ravi terbobol keempat kalinya, Hansamu menyamakan kedudukan. Putu Gede yang memanggul beban berat, tetap tenang. Eksekutor kedelapan, Nguyen Van Toan sang top skor sukses. Maldini juga mulus.

Ravi Murdianto menepis tembakan kesembilan. Dan Ilhamudin Armaiyn, membawa Garuda Muda juara! 7-6. Ini adalah pesta juara pertama di ajang AFF Youthc Championship 2013.

Indonesia: Ravi Murdianto (GK); M Fatchu Rahman, M Sahrul Kurniawan, Hansamu Yama, Putu Gede Juni Antara; Zulfiandi, Hargianto (Hendra Sandi ’62); Evan Dimas (C); Dinan Yahdian (Maldini ’38), Ilham Udin, Mukhlis Hadi (Dimas Drajat ’105)

Vietnam: Le Van Truong (GK); Le Van Song, Tran Huu Dong Trieu, Truong Van Thiet, Hoang Thanh Tung; Nguyen Phong Hong, Pham Trum Tinh Nguyen Tuan Anh (C), Pham Duc Huy; Nguyen Chong Phuong, Nguyen Van Toan