Thursday, October 17, 2013

Arema Coret Engelberd Sani & Edmar Garcia

Arema akhirnya resmi mencoret Engelberd Sani dan Edmar Garcia, untuk musim depan. Kontrak Engelberd berakhir pada 27 September 2013 lalu, sedangkan kontrak Edmar berakhir pada 25 September 2013.

Alhasil pertandingan melawan Persepam Pamekasan di babak penyisihan Grup B Menpora Cup di Stadion Kanjuruhan beberapa waktu lalu, merupakan laga terakhir Edmar bersama Arema. Ketika itu Edmar turun di menit ke-74 untuk menggantikan Alberto Beto Goncalves.

Namun pemain berpaspor Australia itu tidak diturunkan dalam babak final Menpora Cup melawan Central Coast Mariner, di Stadion Kanjuruhan pada 29 September 2013.

Sementara itu salah satu alasan dicoretnya Edmar karena berstatus sebagai pemain asing, kontribusi yang diberikan sangat minim. Edmar hanya merumput selama 20 menit saat Singo Edan berlaga di ISL musim lalu.

Dalam konfirmasinya Media Officer Arema, Sudarmaji mengakui kontrak Edmar berakhir pada 25 September 2013 lalu. Manajemen tidak pernah bernegosiasi ulang dengan Edemar soal nasibnya musim depan di Arema.

Sementara itu Direktur Bisnis dan Marketing Arema, Fuad Ardiansyah mengungkapkan beberapa pemain memang mendapat fasilitas tiket pulang ke kampung halamannya.

“Kalau memang tidak ada dalam klausul, kami akan akomodasi tiket untuk Edmar” janji Fuad seperti yang dilansir Tribunnews.

Kapten PSM Makassar Andi Oddang Belum Ingin Pensiun

Andi Oddang baru saja merayakan hari ulang tahunnya yang ke-36. Namun, kapten PSM Makassar ini mengaku belum terpikir untuk pensiun. Andi Oddang ingin terus bermain hingga beberapa tahun ke depan. Usia yang semakin bertambah memang tidak mengikis kemampuan Andi Oddang yang hingga saat ini masih menjadi bomber andalan PSM Makassar.

“Saya sekarang lagi semangat-semangatnya untuk terus mencetak gol. Jadi, belum memikirkan untuk pensiun. Saya berharap masih bisa terus bermain sampai usia 40 tahun,” tandas Andi Oddang di Makassar belum lama ini.

Ya, ibarat tua-tua keladi, Andi Oddang memang semakin tua semakin menjadi-jadi. Pemain asli Sulawesi Selatan kelahiran tanggal 16 September 1977 ini masih menjadi top skor bagi PSM Makassar. Tak pelak, Andi Oddang selalu diturunkan sebagai starter meskipun tim Juku Eja beberapa kali merekrut striker baru.

Memakai jersey dengan nomor 10, Andi Oddang tampaknya selalu cocok diduetkan dengan siapa saja di lini PSM Makassar. Saat Ilija Spasojevic masih berada di skuat Pasukan Ramang, Andi Oddang tak luntur daya gedornya saat dipasangkan dengan striker asal Montenegro yang kini memperkuat Mitra Kukar.

Kini, setelah Ilija Spasojevic hengkang, Andi Oddang tetap saja haus gol kendati ditandemkan dengan para penyerang muda di PSM Makassar, seperti M. Rahmat, Kaharuddin Salam, atau Qifly Tamarah.

Pemain senior yang pernah merumput bersama Persim Maros, Sriwijaya FC, Persekabpas Pasuruan, hingga Persebaya Surabaya, ini juga menjadi panutan bagi para pemain muda tim Juku Eja bersama salah satu legenda hidup sepakbola Makassar lainnya, yakni Syamsul Chaeruddin.

Timnas Indonesia Melawan Cina Boleh Didukung 5000 Suporter

Permohonan PSSI agar pertandingan Timnas Indonesia Vs Cina di Stadion Gelora Bung Karno Selasa (15/10/13) disaksikan oleh penonton, akhirnya dikabulkan AFC.

Secara tegas AFC menyetujui PSSI menyediakan sebanyak 5000 kursi, untuk diduduki oleh suporter Garuda.

Sebelumnya Konfederasi Sepak Bola Asia menjatuhkan sanksi dua pertandingan tanpa penonton kepada PSSI.

Sanksi itu diberikan karena suporter Timnas Indonesia menyalakan petasan serta kembang api ketika Timnas bertemu Arab Saudi dan Pra Piala Asia U-22 beberapa waktu lalu.

Menanggapi sanksi tersebut, PSSI berusaha mengajukan kuota 10 ribu kursi untuk penonton tertentu. Namun menurut Direktur Marketing PSSI Edhi Prasetyo, otoritas sepakbola Asia tersebut hanya menyetujui 5000 kursi.

“Setelah mendapat rekomendasi dari AFC, hanya disediakan 5000 kursi bagi sponsor dan partner PSSI. Itu sudah termasuk media” tegas Edy, Rabu (2/10/13).

Edhi menambahkan pihaknya hanya membuka pintu bagi kelas VVIP dan VIP saja, namun jatah kursi itu hanya diperuntukkan bagi sponsor dan patner PSSI.

Untuk kategori VVIP dihargai Rp3,5 juta dan VIP dijual seharga Rp2,5 juta, harga ini sudah termasuk jersey asli Timnas Indonesia.

Sementara itu untuk mengobati kekecewaan penonton yang tidak bisa masuk ke dalam stadion, PSSI rencananya akan menyiapkan big screen di empat titik. Empat titik tersebut yaitu di Utara, Tenggara, Barat dan Timur.

Persisam Tanggapi Isu Kepindahan Lancine Kone Ke Sriwijaya FC

Kabar telah terjadi kesepakatan antara Lancine Kone dengan Sriwijaya FC, ditanggapi dingin oleh manajemen Persisam Samarinda. Alhasil manajemen Persut Mahakam tak mau ambil pusing, terkait klaim Sriwijaya FC yang sudah mencapai kesepakatan dengan Lancine Kone.

Seperti yang diberitakan sebelumnya jika manajemen Sriwijaya FC, mengklaim telah mencapai kesepakatan dengan Kone untuk memperkuat Laskar Wong Kito di Indonesia Super League (ISL) musim depan.

Permainan gemilang Kone dan keberhasilannya membobol gawang Sriwijaya FC baik di Palembang maupun Samarinda, membuat manajemen Laskar Wong Kito kepincut menjadikannya sebagai punggawa mereka.

Namun ketika dimintai komentarnya, manajer tim Persisam Agus Coeng tak mau ambil pusing dengan klaim dari Sriwijaya FC tersebut.

“Biarkan saja mereka mengklaim karena itu hak mereka” ungkap Agus Coeng.

Ditambahkan semua pemain Persisam termasuk Kone baru akan habis kontraknya pada November 2013 mendatang.

Agus juga mengatakan manajemen tim memberikan lampu hijau, bagi para pemain yang ingin meninggalkan Pesut Mahakam di musim depan.

“Bagaimana ke depannya? Kita tunggu saja hasil rapat manajemen nanti. Yang jelas saat ini kami masih ingin menikmati masa libur dulu” tambah Agus seperti yang dilansir Goal.

“Jika ada pemain yang ingin pergi dari tim ini dan mencari klub baru, ya kami persilahkan. Kami tidak akan menghalanginya sekalipun itu pemain bintang yang kami miliki”.

Lebih lanjut dikatakan Agus, pihaknya tidak ingin mengambil risiko dengan tetap mempertahankan pemain yang sudah memiliki keinginan untuk hijrah ke klub lain.

“Bukan hanya kami, namun semua tim pastinya berkeinginan timnya diperkuat pemain yang benar-benar loyal. Bukan diperkuat pemain yang setengah hati dalam membela tim” pungkas Agus Coeng.

Korea Selatan vs Laos 5-1: Korsel Puncaki Klasemen AFC U19 Grup G

Korea Selatan vs Laos 5-1 Korsel Puncaki Klasemen AFC U19 Grup G

Hattrick Lee Jeong-Bin memastikan hasil pertandingan Korea Selatan vs Laos berakhir dengan skor 5-1. Dengan demikian untuk sementara Korsel memuncaki klasemen Grup G kualifikasi Piala Asia AFC U19 2013.

Korea Selatan datang ke laga ini dengan penuh percaya diri. Mereka baru saja melewati hadangan Filipina dengan skor 4-0 berkat hattrick Hwang Hee Chan. Sang pemain kembali dipasang.

Sementara Laos hadir dengan kondisi pincang. Mereka tak diperkuat oleh striker andalan  Phithack Kongmathilath serta Xouxana Sihalath yang mendapatkan kartu merah saat melawan Indonesia.

Dominasi Korsel langsung terlihat. Hanya dalam waktu 16 menit gawang Laos terjebol dua kali. Hwang Hwe Chan menambah koleksinya di babak kualifikasi menuju Myanmar 2014 via golnya di menit tiga. Selang 13 menit, giliran Seol Taesu yang mencatatkan namanya di papan skor via eksekusi penalti.

Taegeuk Warriors ada di atas angin. Setengah jam pertandingan berlalu, lagi-lagi mereka memperoleh hadiah tendangan dari titik 12 pas. Kali ini Lee Jong Bin yang mulus melakukannya.

Laos yang menunjukkan prestasi apik ketika berlaga di AFF Youth Championship U19 bulan lalu, tak mau hanya menjadi bulan-bulanan. Empat menit setelah gol ketiga Korea Selatan, Soukchinda Natphasouk sukses memperkecil ketertinggalan.

Unggul 3-1 di babak pertama, Korea Selatan yang menjadi rival terberat Indonesia, terbakar pada paruh berikutnya. Hasilnya adalah, unjuk kebolehan Lee Jong Bin.

Sempat terjebak pada kebekuan dan trik para pemain Laos berlama-lama dengan cedera, Korsel sukses mencetak go di menit 76 via Jong Bin. Pria yang sama kemudian menutup laga dengan gol ketiganya menjelang bubaran. Skor akhir 5-1, dan Korea Selatan sementara bertengger sendirian di puncak klasemen menantang Indonesia.

Hasil Barito Putera Vs Sriwijaya FC ISL 2013 Skor 6-1

Djibril Coulibaly Barito

Jawara Indonesia Super League (ISL) musim lalu, Sriwijaya FC, harus menelan kekalahan yang sangat memalukan saat menghadapi Barito Putera pada laga terakhir ISL 2013 di Stadion Demang Lehman, Martapura, Kalimantan Selatan, Rabu (18/9/2013) sore tadi. Hasil pertandingan Barito Putera vs Sriwijaya FC berakhir dengan skor telak 6-1 untuk kemenangan tuan rumah.

Setelah dipastikan tidak mampu mengejar posisi runner-up, Sriwijaya FC tampaknya tidak terlalu serius menyambut laga melawan Barito Putera yang memang tidak berpengaruh apa-apa lagi bagi kedua tim. Hasilnya, gelontoran 6 gol menghujani gawang tim Laskar Wong Kito yang menurunkan sebagian besar pemain mudanya.

Penyerang Barito Putera asal Mali, Djibril Coulibaly, memulai pesta tuan rumah dengan gol super cepatnya sebelum waktu berjalan 1 menit di awal babak pertama. Di menit 25, Djibril Coulibaly kembali membobol gawang Sriwijaya FC dan mengubah skor menjadi 2-0.

Tuan rumah menambah 2 gol hanya dalam waktu 2 menit lewat aksi Makan Konate dan Rizki Mirzamah jelang babak pertama usai, yakni pada menit 40 dan 41. Sebelum tengah pertandingan, Amirul Mukminin kembali menambah pundi-pundi gol Barito Putera yang menjadikan skor 5-0 untuk tuan rumah hingga jeda.

Babak kedua berlangsung cukup alot. Hingga pada menit 82, Sriwijaya FC akhirnya mampu memecahkan telur dengan gol penalti dari Herman Dzumafo Epandi pada menit 82. Namun, Barito Putera kembali menambah gol di penghujung laga melalui titik putih lewat Septa Riyanto. Skor akhir 6-1 untuk kemenangan tuan rumah.