Tuesday, June 11, 2013

Persib: Pernah Jadi Asisten RD, Djajang Tau Kekuatan Arema

Persib akan melakukan lawatan ke Malang untuk melakoni laga menghadapi Arema dalam lanjutan Indonesian Super League (ISL) jumat (31/5/2013). Lantas bagaimanakah persiapan yang dilakukan pelatih Persib, Djajang Nurdjaman?

Ketika dimintai konfirmasinya Djadjang Nurdjaman mengaku sudah paham dengan kekuatan Arema, jika kedua tim kelak bertemu di Kanjuruan Malang.

“Kekuatan mereka saya tau betul, pemain mereka merata. Di tengah saja bisa beberapa ganti pasangan. Bisa Egi Melgiansyah-Dedi Kusnandar, Gede Sukadana-Egi atau Sukadana-Dedi. Saya tahu kekuatan mereka sampai ke bangku cadangan” ungkap Djajang Nurdjaman seperti dilansir simaung, Senin (27/5/13).

Djadjang memang paham dengan kekuatan Arema, karena pelatih asal Bandung itu pernah bekerjasama dengan Rahmad Darmawan di Pelita Jaya pada musim lalu.

Maung Bandung sendiri berambisi meraih kemenangan untuk kembali ke jalur perebutan juara. Persib untuk sementara bertengger di peringkat keempat, sementara Arema di atasnya.

Di tempat lain dalam komentarnya gelandang tengah Persib, Mbida Messi berharap timnya bisa meraih hasil positif dalam tur kali ini.

Raihan satu poin dari laga tandang melawan Persita, dinilai Messi masih dinaungi keberuntungan. Sebab dari sekian peluang menciptakan gol, hanya segelintir saja yang akhirnya benar-benar menjadi gol.

“Kami berusaha keras untuk memenangkan pertandingan, tapi kami kurang beruntung. Meraih satu poin itu sendiri tidak buruk” ungkap Messi, Senin (27/5/13).

Soal laga berikutnya menghadapi Arema, Messi masih menyimpan rasa optimis untuk bisa meraih hasil maksimal setidaknya mencuri 1 angka dari tuan rumah.

“Kami akan berusaha memberikan yang terbaik di laga berikutnya” tambah Messi.

Persipura Membuat Bangga Jacksen F Tiago

Persipura baru saja melakoni laga kandang menghadapi juara bertahan Indonesian Super League (ISL) musim lalu, Sriwijaya FC. Dalam laga itu, Mutiara Hitam sukses membenamkan Laskar Wong Kito dengan 3 gol tanpa balas.

Ketika dimintai komentarnya pelatih Persipura Jacksen F Tiago, mengatakan bangga dengan permainan kolektif yang diperagakan Boaz Solossa di Stadion Mandala Jayapura.

Jacksen F Tiago

“Ya saya senang dengan permainan yang diperagakan anak-anak saat bermain melawan tim kuat Srwijaya FC” ungkap Jacksen F Tiago, Senin(27/5/13).

Dia mengatakan permainan yang diperagakan Boaz T Solossa dan kawan-kawan sangat berbeda dengan pertandingan sebelumnya saat melawan Pelita Bandung Raya.

”Apalagi dalam pertandingan ini Patrick Wanggai mampu mencetak gol ketiga karena saya tahu dia pemain yang bagus dan berbahaya di depan gawang” tambahnya.

Sementara itu pelatih Srwijaya FC Kas, Hartadi mengakui keunggulan Persipura dan mengucapkan selamat atas kemenangan ini.

Kas Hartadi sriwijaya FC

“Saya mengakui ketidakhadiran Ponaryo Astaman sangat mempengaruhi permainan Srwijaya FC” ungkap Kas Hartadi.

Dia juga memuji perilaku supporter Persipura yang juga mendukung timnya dan tidak melakukan pelemparan.

Pelatih asal Solo itu juga mengatakan dengan performa Boaz Solossa Cs yang konsisten selama musim ini, tidak menutup kemungkinan Persipura akan menjadi favorit juara ISL 2013.

Timnas Indonesia U-14 Dibantai Thailand 2-6 di Myanmar

timnas indonesia U-14 skuat

Timnas Indonesia U-14 harus menelan kekalahan besar di laga perdana babak Kualifikasi AFC Cup U-14 2013 yang digelar di Stadion Zeyar Thiri, Myanmar, Selasa (28/5/2013). Timnas Indonesia U-14 yang diasuh oleh Mundari Karya dibantai dengan skor cukup telak 2-6 oleh Thailand. Hasil ini di luar perkiraan karena semula Timnas Indonesia U-14 menyatakan siap tempur dan optimis mampu meladeni lawan-lawannya, termasuk Thailand.

Enam gol yang dilesakkan para punggawa tim Gajah Putih ke gawang tim Garuda dicetak oleh Arun Suberi yang mencetak hattrick pada menit 10, 46, dan 58, kemudian satu gol dari Thanawat Auethanapai di menit 34 serta dua gol oleh Jinnawat Russamee pada menit 39 dan 44.

Sedangkan dua gol balasan yang mampu dibikin oleh Timnas Indonesia U-14 ke gawang Thailand diciptakan oleh Ferdiansyah pada menit 50 dan Aria Bisma Bagaskara di menit 63.

Pelatih Timnas Indonesia U-14, Mundari Karya, menilai kekalahan tim Garuda Muda disebabkan karena kurangnya jam terbang anak-anak asuhnya. Hampir semua pemain Timnas Indonesia U-14 terlihat demam panggung menghadapi anak-anak Thailand yang punya postur tubuh lebih besar.

“Hampir semua grogi dalam pertandingan perdana ini. Apalagi mereka kurang jam terbang ujicoba internasional,” dalih Mundari Karya.

Oleh karena itu, berkaca dari pengalaman ini, Mundari Karya meminta kepada PSSI untuk serius dalam upaya pembinaan para pemain muda usia melalui Timnas Indonesia yang berjenjang, termasuk dengan memberikan banyak pengalaman bertanding bagi skuat Garuda Muda di level internasional.

“Ujicoba internasional sangat diperlukan. Makanya kami meminta PSSI untuk memperbanyak pengiriman pemain muda ke event internasional,” ujar eks pelatih PSPS Pekanbaru ini.

Usai kalah telak dari Thailand, Timnas Indonesia U-14 harus segera bersiap untuk menyongsong laga berikutnya. Indonesia yang berada di Grup F selanjutnya akan menghadapi Kamboja, kemudian Singapura, Laos, dan terakhir melawan Bangladesh.

Persib: Sergio van Dijk Akui Terpancing Emosi

sergio van dijk persib persita

Bomber Persib Bandung, Sergio van Dijk, mengakui dirinya sempat terpancing emosi di laga Persib melawan Persita Tangerang yang berakhir dengan skor 2-2 di Stadion Siliwangi, Bandung, Sabtu kemarin. Sergio van Dijk, yang mencetak 1 gol untuk Persib di laga itu, berang karena para pemain Persita sangat sering jatuh dan berpura-pura cidera hanya untuk mengulur waktu.

Dalam suatu insiden, Sergio van Dijk memang terlihat agak emosi lantaran ulah penjaga gawang muda Persita, Reky Rahayu. Penyebabnya adalah ketika kedua pemain berebut bola, namun tiba-tiba Reky Rahayu terjatuh sambil mengerang kesakitan. Sergio van Dijk yang merasa tidak ada kontak berlebihan dengan Reky Rahayu pun terlihat geram.

Sergio van Dijk tampak mengucapkan kata-kata kepada Reky Rahayu, mungkin maksudnya meminta agar kiper Persita itu jangan berpura-pura sakit untuk mengulur waktu dan segera berdiri kembali. Namun, Reky Rahayu tetap saja terlihat meringis kesakitan.

Menurut Sergio van Dijk, pemain cidera di lapangan memang sudah sewajarnya. Namun, jika itu terjadi secara berlebihan dan terkesan dibuat-buat, maka pertandingan sudah tidak sportif lagi. Selain itu, lanjut Sergio van Dijk, citra sepakbola Indonesia pun akan terkena dampaknya.

“Jika pemain memang mendapat cedera serius dan harus tergeletak di tengah lapangan tentunya bukan hal yang harus dipermasalahkan. Tetapi kalau terlalu sering, ini cenderung membuang waktu, sebuah sikap yang tidak baik untuk citra sepakbola Indonesia,” tukas Sergio van Dijk, di Bandung, kemarin.

“Ini juga jadi alasan mengapa saya begitu kecewa dengan aksi kiper Persita (Reky Rahayu) namun harus diakui juga saya seharusnya tidak terlalu terbawa emosi,” aku Sergio van Dijk.

Eks pemain klub Australia, Adelaide United, tersebut menyayangkan taktik permainan Persita yang dinilainya sudah melewati batas kewajaran. Sergio van Dijk sangat kecewa karena selama ini ia belum pernah bertarung melawan tim yang menerapkan gaya ”negatif” seperti Persita.

“Ya, untuk ukuran seperti saya, sikap berpura-pura cedera pemain Persita sudah kelewat batas. Lima tahun saya berpetualang di Australia, tidak pernah sekalipun mengalami hal seperti itu,” kata Sergio van Dijk.

“Mengecewakan memang, tetapi itu pilihan mereka (Persita). Hasil akhir pertandingan tidak menggembirakan, namun tidak ada yang perlu disalahkan kecuali kami sendiri,” pungkasnya.

Persib Tunjuk Maman Abdurrahman Jadi Kapten Tim Lagi

Maman Abdurrahman Persib Kapten

Maman Abdurrahman kembali dipercaya untuk menjadi kapten tim saat Persib Bandung menghadapi Persita Tangerang dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2013, Sabtu kemarin di Stadion Siliwangi Bandung. Bek tengah Persib tersebut terlihat mengenakan ban kapten yang beberapa musim lalu memang selalu dipercayakan kepadanya. Namun, di musim ini, Maman Abdurahman seolah tersingkir dan tak lagi menjadi kapten tim Persib.

Pelatih Persib Bandung, Jajang Nurjaman, pada ISL 2013 telah menunjuk Atep sebagai kapten tim pertama dan Firman Utina sebagai kapten tim kedua yang memimpin Persib saat Atep absen. Namun, di laga melawan Persita kemain, baik Atep maupun Firman Utina tidak diturunkan sejak awal sehingga ban kapten kembali disandang oleh Maman Abdurrahman.

Nasib Maman Abdurrahman di Persib musim ini sebenarnya berbeda cukup drastis dari musim-musim sebelumnya. Jika di musim terdahulu Maman Abdurahman menjadi pilar utama di lini belakang Persib dan menjabat sebagai kapten tim, di ISL musim ini Maman Abdurrahman seolah telah ditelantarkan.

Ya, pemain belakang yang pernah menjadi andalan Timnas Indonesia itu sangat jarang dimainkan oleh pelatih Jajang Nurjaman yang baru musim ini menukangi tim Maung Bandung. Satu slot untuk posisi bek tengah telah dijaminkan kepada pemain asal Kamerun, Abanda Herman.

Sedangkan satu posisi bek tengah lagi untuk mendampingi Abanda Herman diperebutkan oleh Maman Abdurrahman, Naser Al Sebai, dan Aang Suparman. Namun, Maman Abdurrahman bukan menjadi pilihan utama bagi Jajang Nurjaman. Naser Al Sebai lebih sering diturunkan ketimbang Maman Abdurrahman maupun Aang Suparman.

Jarang dimainkannya Maman Abdurrahman selama putaran pertama ISL 2013 tak pelak memunculkan spekulasi bahwa Persib tidak membutuhkan jasanya lagi. Bahkan, sempat tersiar kabar bahwa pemain yang memperkuat Persib sejak tahun 2008 sudah masuk daftar jual. Namun, hal itu disanggah oleh Manajer Persib, Umuh Muchtar.

“Tidak ada, satupun tidak akan dilepas (termasuk Maman Abdurrahman). Apalagi kalau yang dianggap inti. Kalaupun dia pemain cadangan terus saya akan tetap pertahankan,” tandas Umuh Muchtar.

Timnas Indonesia Kena Denda, PSSI Tak Berdaya

timnas indonesia kalah arab saudi sergio van dijk irfan bachdim

PSSI seolah tak berdaya saat AFC menjatuhkan sanksi berupa denda sebesar 176 juta rupiah usai Timnas Indonesia menjamu Arab Saudi pada tanggal 23 Maret 2013 silam. AFC memberi hukuman denda akibat ulah suporter Timnas Indonesia yang berlebihan di laga tersebut. PSSI sendiri menyatakan siap membayar denda agat Timnas Indonesia tak kena sanksi yang lebih berat.

“Sesuai ketentuan yang ditetapkan, pembayaran sanksi dilakukan dalam jangka 30 hari. Jadi kami akan menerima keputusan dan segera membayarnya. Ini memang sebuah kesalahan yang merugikan bagi Indonesia sendiri,” ujar Sekjen PSSI, Hadiyandra, di Jakarta belum lama ini.

AFC menjatuhkan hukuman denda sebesar 146 juta rupiah karena ada sekelompok suporter Timnas Indonesia yang melempari para pemain Arab Saudi dengan botol mineral. Hasil laga itu sendiri berakhir dengan skor 1-2 untuk kekalahan Timnas Indonesia.

Menurut Hadiyandra, seharusnya para pendukung Timnas Indonesia tidak berbuat yang berlebihan sehingga justru merugikan diri sendiri. Masih beruntung Indonesia hanya dijatuhi hukuman denda dan masih diizinkan menggelar pertandingan dengan disaksikan penonton. Hadiyandra berharap, hal seperti itu tidak akan terjadi lagi demi Timnas Indonesia sendiri.

“Ini menjadi pelajaran untuk para pendukung Indonesia yang datang menyaksikan timnas bertanding. Kita boleh saja sampaikan emosi saat menonton pertandingan, tapi jangan sampai di luar batas,” tukas Hadiyandra.

“Percuma saja kita melipatgandakan keamanan, jika sudah ada niat negatif para penonton yang datang ke stadion. Untuk itu kita hanya bisa berharap, pendukung memberikan hal yang positif dan secara murni untuk menyaksikan para pemain timnas di lapangan,” harapnya.

Hal senada juga dilontarkan oleh Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin. Djohar Arifin meminta kepada para suporter Timnas Indonesia untuk berperilaku lebih baik di stadion sehingga pertandingan bisa berjalan lancar dan tertib demi kebaikan bersama. Lagipula, Timnas Indonesia akan banyak menggelar laga internasional.

“Sanksi itu memang konsekuensi bagi Indonesia karena semangat penonton kita ini berlebihan. Padahal itu tidak baik dan membuat nama Indonesia tercoreng. Ini menjadi pelajaran pahit bagi pengurus PSSI dan seluruh penonton di Indonesia,” kata Djohar Arifin.

“Ini menjadi perhatian serius karena Indonesia sekarang sudah terbuka untuk dunia dan klub-klub asing yang ingin bermain di Indonesia. Terlebih, kita akan mendatangkan Belanda, tim-tim terkenal kelas satu dunia, Eropa, dan kemudian tim-tim nasional lainnnya,” tambahnya.

Djohar Arifin Husin pun meminta agar para penonton bisa menjaga sikap saat Timnas Indonesia menjamu Belanda nanti. Apalagi laga Timnas Indonesia vs Belanda akan disiarkan hingga ke Eropa.

“Saya mohon kepada penonton, terutama untuk pertandingan melawan Belanda nanti, mengingat pertandingan itu akan disiarkan di Belanda dan Eropa,” pinta Djohar Arifin Husin .

”Maka tunjukkanlah bahwa suporter Indonesia itu adalah suporter yang baik. Tunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia tempat yang aman untuk tim-tim luar bertanding di Indonesia,” pungkasnya.