Friday, May 24, 2013

PSSI: Djohar Arifin Berharap Timnas Indonesia Imbangi Belanda

timnas indonesia 2013

Timnas Indonesia rencananya akan ditantang Belanda dalam laga uji coba, di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta pada 7 Juni 2013 mendatang. Ketua PSSI Djohar Arifin pun memiliki harapan, terhadap laga Merah Putih kali ini.

Dalam konfirmasinya, Djohar Arifin beranggapan Timnas Indonesia sebenarnya mampu mengimbangi Oranje yang dikenal sebagai tim kelas atas Eropa.

“Kami yakin Indonesia mampu mengimbangi Belanda, peluang kita untuk menang itu masih ada. Dalam sepak bola tidak ada yang tak mungkin terjadi” ungkap Djohar Arifin, Jumat (17/5/13).

Optimisme Djohar itu semakin tinggi karena Indonesia juga pernah berhasil menundukkan Belanda beberapa kurun waktu silam.

“Dulu salah satu klub asal Belanda, Ajax Amsterdam pernah bertanding ke Indonesia pada musim 1973/1974. Saat itu timnas kalah, tapi saat berlaga di Medan mereka mampu membalasnya dengan mengalahkan Belanda 4-2? ungkap Djohar.

Sementara itu terkait mepetnya persiapan Timnas, Djohar mengaku optimistis Indonesia mampu melakukannya dengan baik.

Waktu sepuluh hari merupakan waktu maksimal untuk mempersiapkan tim. Saya rasa itu cukup karena mereka juga sudah terbiasa bermain di kompetisi.

Djohar tak menampik jika di atas kertas Belanda memang lebih diunggulkan. Apalagi dalam laga uji coba kali ini, tim Oranye dijadwalkan akan memboyong enam pemain andalan mereka.

Mulai dari Arjen Robben, Wesley Sneijder, Robin van Persie, Klaas Jan Huntelaar, Rafael van Der Vaart hingga Dirk Kuyt.

“Memang Belanda merupakan tim hebat di level dunia, tapi saya percaya tim kami akan mampu mengimbangi mereka. Saya yakin para pemain akan bersemangat guna mengukir sejarah sepak bola” pungkas.

Persib Punya Banyak Opsi untuk Eksekusi Bola Mati

persib gol 2013

Memiliki skuat yang lengkap membuat Persib Bandung mempunyai banyak opsi pemain yang bisa ditugaskan sebagai eksekutor bola-bola mati, baik tendangan bebas maupun tendangan sudut. Kondisi ini jelas memudahkan pelatih Persib, Jajang Nurjaman, untuk memilih algojo bola mati, dan memperbesar peluang gol bagi Persib. Bahkan, Persib leluasa untuk menugaskan eksekutor tendangan bebas dari sisi manapun dan pola itu sudah ada di kepala sang pelatih.

”Kita punya beberapa alternatif (eksekutor bola-bola mati), tergantung posisi bola saat terjadi pelanggaran,” ujar Jajang Nurjaman di Bandung belum lama ini.

Kehadiran Hilton Moreira menambah pilihan semakin banyak. Pasalnya, penyerang asal Brasil ini juga bisa berperan sebagai pengambil tendangan bebas semasa masih memperkuat Sriwijaya FC.

Selain itu, cukup banyak pemain Persib Bandung yang bisa diandalkan untuk urusan mengeksekusi bola mati. Untuk tendangan bebas, Jajang Nurjaman punya Sergio van Dijk yang terkenal dengan tendangan kerasnya lewat kaki kiri, kemudian ada Firman Utina, Atep, Mbida Messi, Hariono, M. Ridwan, Asri Akbar, Airlangga Sutjipto, bahkan Supardi dan Abanda Herman.

Para pemain tersebut sebenarnya juga bisa menjadi penendang untuk corner kick alias tendangan sudut. Namun, biasanya Jajang Nurjaman memberikan tugas ini kepada Atep, Firman Utina, atau Supardi, dan beberapa kali sukses membuahkan gol.

“Hilton Moreira bisa jadi salah satu opsi untuk tendangan bola mati. Kita sepertinya sudah punya pola untuk bola mati. Supardi dari corner dan sudah beberapa kali juga terjadi gol dari situ. Lalu kalau dari kiri ke tengah, sudah ada Sergio van Dijk,” jelas Jajang Nurjaman.

Mengenai Hilton Moreira, Jajang Nurjaman pun merasa memang inilah pemain yang dibutuhkan Persib Bandung saat ini. Selain untuk melengkapi peran Sergio van Dijk di lini depan Persib, Hilton Moreira juga diharapkan bisa bahu-membahu dengan Atep yang mengisi posisi kiri di lini tengah Maung Bandung.

“Saya sudah melihat Hilton (Moreira) menjanjikan. Yang saya cari dari kecepatan pemain bisa saya dapat dari Hilton. Salah satunya ada solo run dia dari kiri yang menjadi peluang untuk Atep. Hilton sesuai yang saya cari. Cukup memuaskan,” kata Jajang Nurjaman.

Timnas Indonesia: Apa Kabar, Luis Manuel Blanco?

luis manuel blanco pssi

Eks pelatih Timnas Indonesia, Luis Manuel Blanco, sudah beberapa waktu pulang ke tanah airnya. Namun, pelatih asal Argentina ini sempat berjanji akan segera kembali ke Indonesia untuk memperjuangkan haknya agar diposisikan lagi sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia senior. Namun, hingga saat ini, tidak ada kabar sama sekali tentang Luis Manuel Blanco. Jabatan pelatih Timnas Indonesia pun sudah diserahkan kepada Jacksen F. Tiago.

Luis Manuel Blanco mudik ke Argentina sejak awal bulan Mei 2013. Kepulangan Luis Manuel Blanco tersebut disampaikan oleh Freddy yang bertindak sebagai penerjemah sang pelatih selama di Indonesia.

Freddy saat itu menjelaskan bahwa Luis Manuel Blanco harus pulang ke Argentina untuk mendampingi puteranya yang akan menjalani operasi. Anak Luis Manuel Blanco adalah seorang pemain sepakbola di Argentina yang mengalami cidera sehingga harus dioperasi.

Freddy melanjutkan, persoalan Luis Manuel Blanco dengan BTN dan PSSI terkait kursi pelatih Timnas Indonesia tidak ada hubungannya dengan kepulangan Blanco ke Argentina. Bahkan, Luis Manuel Blanco berjanji akan kembali ke Indonesia pada tanggal 15 Mei 2013.

“Blanco itu sangat-sangat profesional, dia sama sekali tidak marah. Dia izin pulang untuk mendampingi anaknya,” ujar Freddy di Jakarta kala itu.

“Dua asistennya (Marcus Conena dan Jorge Gregorio) masih di Indonesia. Blanco akan kembali karena sangat ingin membantu sepakbola Indonesia,” lanjutnya.

Namun, hingga saat ini, belum ada kabar apapun tentang Luis Manuel Blanco. Padahal, pihak Luis Manuel Blanco sudah mempersiapkan pengacara untuk menuntut BTN dan PSSI terkait terdepaknya sang pelatih dari Timnas Indonesia senior.

Luis Manuel Blanco telah menunjuk Elza Syarief sebagai kuasa hukum karena merasa tidak terima dengan perlakuan BTN terhadapnya. Oleh karena itu, Elza Syarief akan membawa masalah ini ke PSSI, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, bahkan hingga ke Presiden SBY.

“Saya akan memperjuangkan nasib Blanco yang dinilai cacat hukum. Langkah ke depan bakal mengadakan pertemuan dengan PSSI, Menpora, bahkan Presiden RI,” tandas Elza Syarief mewakilli Luis Manuel Blanco.

“Pemecatan yang dilakukan pihak BTN kepada Blanco secara tidak langsung membawa citra buruk bagi Indonesia di mata dunia. Pasalnya, dipilihnya Blanco sebagai bentuk kerjasama bilateral antara Indonesia dan Argentina dalam upaya memajukan sepakbola Indonesia,” lanjutnya.

Timnas Indonesia U-19: Indra Sjafri Butuh Bantuan!

Indra Sjafri timnas indonesia

Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, menyatakan dirinya memerlukan bantuan beberapa pelatih lagi untuk menukangi tim Garuda Muda. Lebih khusus, Indra Sjafri menyebut Timnas Indonesia U-19 membutuhkan sosok direktur teknik yang hingga saat ini masih lowong. Kehadiran tim pelatih yang lengkap dan direktur teknik diharapkan akan membuat pengelolaan Timnas Indonesia U-19 semakin baik.

“Kini, saya tengah berusaha mengumpulkan tim pelatih. Saya butuh sosok-sosok yang mampu membantu untuk menangani tim ini. Khususnya, untuk posisi Direktur Teknik,” ujar Indra Sjafri di Jakarta belum lama ini.

Indra Sjafri sendiri berencana akan mempertahankan sejumlah pelatih yang sebelumnya telah membantu dirinya dalam menangani Timnas Indonesia U-19, antara lain Jarot Supriyadi sebagai pelatih kiper, Nursailan sebagai pelatih fisik, dan Guntur Utomo sebagai pelatih mental.

Timnas Indonesia U-19 memang sedang bersiap menjalani serangkaian pemusatan latihan dan seleksi untuk menjaring para pemain yang akan terjun di ajang putaran final AFF Cup U-19 yang dijadwalkan akan berlangsung pada tanggal 21-28 September 2013 mendatang.

Indonesia akan bertindak sebagai tuan AFF Cup U-19 2013 yang akan digelar di Jawa Timur sebagai pihak penyelenggara ajang ini. Sudah terdapat 3 stadion yang ditunjuk untuk menggelar pertandingan, yaitu Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Stadion Tri Dharma Gresik, dan Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Sebanyak 11 negara akan ikut serta dalam ajang ini.

Timnas Indonesia U-19 U-17

Pelatnas Timnas Indonesia U-19 akan diselenggarakan di Jakarta, kemudian dilanjutkan di Batu, Malang, sebelum berlaga di AFC Cup U-19. Timnas Indonesia U-19 sendiri akan bertanding di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya di babak penyisihan grup.

“Selama (pelatnas) di Jakarta akan dimanfaatkan untuk menjalani tes kesehatan, fisik, Magnetic Resonance Imaging (MRI), dan psikotes,” jelas Indra Sjafri.

”Setelah itu, para pemain akan dikerucutkan menjadi 35 dan melanjutkan TC di Batu, Malang, Jawa Timur, 1-30 Juni. Lalu, para pemain dipilih menjadi 24 dan diterjunkan dalam AFF Cup 2013 di Surabaya,” lanjutnya.

Indra Sjafri mengaku sudah mengantongi para pemain yang bakal dipanggil untuk mengikuti pelatnas Timnas Indonesia U-19. Namun, seleksi akan tetap dilakukan untuk menyaring pemain yang akan dibawa ke ajang AFF Cup U-19 2013. Sebagai catatan, sepertinya Indra Sjafri tidak akan mengikutsertakan para pemain yang berstatus naturalisasi.

“Secara umum, saya sudah memiliki daftar pemain tersebut. Selain itu, saya juga sudah mengetahui kemampuan dan kelebihan mereka. Namun, mereka tetap harus menjalani seleksi,” tutur Indra Sjafri.

“Dalam perjalanannya akan ada promosi-degradasi. Pemain dari klub luar juga akan dimonitor kalau dia Warga Negara Indonesia, asal bukan pemain naturalisasi,” timpalnya.

Persipura Di Sanksi PSSI, Jacksen F Tiago Jadi Enggan Ke Timnas Indonesia?

Persipura akhirnya menjadi salah satu tim di ISL yang dikenai sanksi Komisi Disiplin PSSI. Sanksi bagi Persipura diberikan pada panpel, karena tidak bisa mengendalikan penonton yang dianggap bertingkah laku buruk. Lantas apakah kondisi ini akan berpengaruh pada posisi Jacksen F Tiago di Timnas Indonesia?

Tingkah laku buruk yang dimaksudkan Komdis PSSI adalah melakukan pelemparan botol air mineral ke lapangan, ketika Persipura menjamu Arema Indonesia di Jayapura pada 2 Mei 2013.

Akibatnya insiden tersebut, Panpel Persipura harus menerima denda dari Komdis PSSI sebesar jumlah uang yang ditentukan.

Namun Komdis PSSI belum melakukan sidang, terkait laporan manajemen Persipura Jayapura saat pertandingan melawan Arema di Stadion Kanjuruhan Malang (Minggu 12/5/13).

Pihak Persipura ketika itu menganggap jika Aremania melakukan beberapa tindakan yang melanggar asas sportivitas, dengan mengintimidasi para pemain persipura dengan suara tidak pantas.

Lantas apakah dengan dijatuhkannya sanksi ini akan mempengaruhi posisi Jacksen F Tiago sebagai orang yang telah diamanahkah PSSI (BTN) sebagai pelatih Timnas Indonesia?

Sebelumnya tarik ulur mengenai posisi Jacksen di Timnas Indonesia terjadi antara BTN dengan Ketua Umum Persipura, Benhur Tommy Mano.

Benhur Tommy Mano mengatakan pihaknya memberikan apresiasi terhadap PSSI dan BTN yang telah mempercayai Jacksen F. Tiago dan Rusdi Maswi untuk bergabung dengan Timnas Indonesia.

Namun lanjut Benhur Tommy Mano, Persipura tentunya juga membutuhkan tenaga dua tokohnya tersebut.

”Kami sangat mengerti penunjukan kedua orang ini adalah untuk kepentingan nasional, namun untuk kali ini kepentingan daerah tidak kalah penting karena ini tidak hanya menyangkut nama Kota Jayapura tetapi juga menyangkut Papua” ungkap Benhur Tommy Mano.

Benhur merasa wajar bila Persipura saat ini masih keberatan dengan pemanggilan Jacksen F. Tiago dan Rusdi Maswi ke Timnas Indonesia.

Pasalnya Boaz Solossa dan kawan-kawan masih harus melakoni putaran kedua kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2013, dan mencanangkan target juara.

Persib: Umuh Muchtar Agendakan Kompetisi Futsal 17-18 Mei 2013

Manajer Persib Umuh Muchtar mengagendakan kompetisi futsal yang rencananya dibuka hari ini (17/5/13) dan berakhir besok 18 Mei 2013. Kompetisi yang diselenggarakan di Bandung itu, diberi nama Umuh Muchtar Futsal Cup 2013.

Rencananya pembukaan kompetisi ini akan dihadiri langsung oleh Umuh Muchtar, para pemain Persib, serta tim pelatih dan ofisial Persib.

Ketika dimintai konfirmasinya, Umuh mengatakan jika kegiatan ini rencananya akan diikuti 21 tim. Tim-tim tersebut dari berbagai instansi dan lembaga media sekota Bandung.

Ketika ditanya mengenai tujuan digelarnya kompetisi ini, Umuh mengungkapkan jika acara ini adalah sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi dan kekeluargaan di antara lembaga media.

“Meski di antara media ini akan bertanding menjadi yang terbaik, tapi turnamen ini diharapkan benar-benar menjadi ajang silaturahmi” ungkap Umuh Muchtar, Kamis (16/5/13).

Sementara itu dalam konfirmasinya Ketua Panitia, Daddy Mulyanto mengatakan jika pertandingan akan digelar di Gedung Futsal 54.

Total hadiah yang diperebutkan adalah sekitar Rp13,5 juta plus trofi. Tim yang menempati urutan 1-4 serta top skor, juga akan mendapat trofi tetap.

Sedangkan sistem pertandingan yang digunakan dalam kompetisi ini adalah sistem gugur. Tim yang akan bertanding dalam kompetisi ini di antaranya Koran Sindo Jabar, HU Pikiran Rakyat, RRI Bandung, Persib.co.I’d, serta kelompok kerja wartawan desk kriminal.

“Mudah-mudahan kegiatan ini bisa menumbuhkan sportivitas yang dapat direalisasikan dalam kehidupan bermasyarakat” ungkap Daddy.

PSSI Selalu Ricuh, Menpora: Kami Sudah Jenuh!

roy suryo menpora pssi

Tak henti-hentinya ricuh yang melanda PSSI membuat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) merasa jenuh. Menpora, Roy Suryo, pun menegaskan tidak ingin lagi terlibat dalam pusaran kisruh di tubuh PSSI karena persoalan yang seharusnya selesai justru semakin berlarut-larut karena disusupi kepentingan-kepentingan lain di luar urusan sepakbola, termasuk dalam hal pengelolaan Timnas Indonesia oleh Badan Tim Nasional (BTN).

“Intinya, pihak Kemenpora sudah jenuh dan tidak ingin terlibat segala urusan mikro yang saat ini dialami PSSI, kisruh kok nggak selesai-selesai,” keluh Menpora di Jakarta belum lama ini.

PSSI masih saja berpacu dalam polemik. Perang nafsu antara dua kepentingan tampaknya belum enggan meninggalkan federasi sepakbola nasional tersebut. Setelah KLB PSSI dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2013 silam, pihak-pihak yang merasa tersingkir merasa tidak terima dan bersiap melakukan ”serangan” balasan, khususnya kepada Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, yang dinilai telah ”berkhianat”.

Ya, Djohar Arifin Husin memang sedang menjadi sasaran tembak oleh mantan kroni-kroninya sendiri, semacam Bob Hippy, Sihar Sitorus, dan sejenisnya. Mereka adalah anggota Exco PSSI yang diganjar hukuman skorsing setelah PSSI ”diambil-alih” oleh kubu La Nyalla Mattalitti.Merasa tidak terima, Bob Hippy dan kawan-kawan akan melaporkan Djohar Arifin Husin kepada yang berwajib.

Tindakan serupa juga akan dilakukan oleh sejumlah pengurus PSSI di tingkat provinsi atau pengurus provinsi (Pengprov) yang merasa dipermainkan oleh Djohar Arifin Husin yang sebelumnya telah mengangkat mereka namun kini tidak diakui lagi.

Roy Suryo pun mempersilakan pihak-pihak yang ingin menuntut PSSI karena itu bukan lagi menjadi urusan Kemenpora. Namun, jika AFC dan FIFA kembali memberi mandat kepada Kemenpora untuk turut campur lagi di urusan PSSI, mau tidak mau Roy Suryo harus melaksanakannya.

“Kalau ke-6 Exco akan mengadukan PSSI itu merupakan hak mereka. Begitupun dengan Pengprov. Termasuk masalah pelatih maupun BTN. Kami sudah tidak mau terlibat dalam urusan mikro PSSI, tapi lebih baik jika permasalahan ini cepat berakhir,” kata Roy Suryo.

“Kalau AFC dan FIFA menegur kita dan memerintahkan jadi penengah, kami akan laksanakan perintah itu dengan diiringi surat resmi dari organisasi tersebut yang ditujukan kepada Kemenpora sebagai mediator seperti masalah KPSI dan PSSI,” lanjutnya.