Thursday, September 19, 2013

Indonesia vs Thailand 3-1: Hasil & Klasemen AFF U19 September 2013

Indonesia vs Thailand 2

Hattrick Evan Dimas memastikan hasil pertandingan Indonesia vs Thailand dalam gelaran AFF U-19 pada Senin, 16 September 2013 berakhir dengan skor 3-1. Dengan hasil ini, Indonesia U-19 mengumpulkan 9 poin, duduk di peringkat kedua klasemen sementara Grup B, dan unggul dua angka dari Malaysia.

Pasukan Indra Sjafri baru saja tumbang 1-2 atas Vietnam. Hal yang membuat peluang melesat ke babak empat besar sedikit menipis. Tampil di Gelora Delta Sidoarjo, seperti pada laga-laga terdahulu, Indonesia U-19 memeragakan permainan cepat dan unggul kala laga berjalan dini.

Dengan Dinan Yahdian dan Ilham Udin Armaiyn yang menjadi juru gedor, Garuda Muda sempat membuat Thailand terkurung. Gol kemudian terlahir di menit 15.

Memperoleh umpan Muchlis Hadi, Evan Dimas melepaskan tembakan yang membentur pemain belakang lawan. Kiper Thailand, Rattanai Songsahan, mati langkah dan menyaksikan gol bersarang ke gawangnya. Ini adalah gol kelima Indonesia U-19 dalam 15 menit pertama sepanjang empat laga di AFF Youth Championship.

Sebenarnya, Dinan Yahdian (’28) dan Ilham Udin (’43) mendapatkan peluang emas untuk memperbesar skor. Keadaan tidak berubah, Thailand mulai melancarkan tackle-tackle keras, dan sebuah malapetaka hadir bagi Garuda Muda di ujung babak pertama. Ketika itu, melalui tandukan Ratchanon Phunklai membobol gawang Indonesia dari jarak dekat. Gol keduanay sepanjang kejuaraan.

Setelah turun minum, Thailand menggebrak. Namun, ini tidak berlangsung lama. Indonesia mulai mengimbangi tim lawan. Beberapa kesempatan didapatkan, dengan penyelesaian akhir yang kurang memuaskan.

Menit 65, sebuah insiden terjadi. Ratchanon Phunklai dianggap melakukan simulasi sehingga mendapatkan kartu kuning kedua. Thailand bermain dengan 10 orang, tapi nyali mereka tak menciut.

Selang lima menit, melalui serangan balik, Muhclis Hadi Ding memperoleh kesempatan untuk mengirim bola ke salah satu rekannya di tengah kotak penalti, tapi memilih menembak terlalu lemah dan diamankan Songsahan. Evan Dimas (’72) juga gagal membidik gawang Thailand.

Semangat pantang menyerah Garuda Muda berbuah. Akselerasi ampuh Maldini dimanfaatkan Evan Dimas yang masuk ke kotak penalti, dan tidak ada pemain Thailand yang bisa membendung gol keempat pemain Persebaya 1927 ini. 2-1!

Di ujung pertandingan, penalti Evan Dimas menggenapkan kemenangan Garuda Muda dari Thailand. Skor akhir 3-1, Indonesia memetik tiga angka, dan mempertahankan keunggulan 2 poin dari Malaysia. Pertempuran kedua tim pada Rabu, 18 September 2013 akan sangat menentukan.

Indonesia U-19: Ravi Murdianto, Putu Gede Juni Antara, M Fatchu Rohman, M Sahrul Kurniawan, Hansamu Yama Pranata; Hargianto (Paulo Sitanggang ’87), Zulfiandi, Evan Dimas Darmono (C), Ilham Udin Armaiyn, Dinan Yahdian, Muchlis Hadi Ning Syaifulloh (Maldini ’75)

Thailand U-19: Rattanai Songsahan; Kandani Thawornsak, Nantawat Kokfai, Sanhanat Opawasu, Ratchanat Arunyapairot; Chenrop Samphodi, Chaowat Veerachart, Kullachat Jeentanorm (C), Pisetsut Issarawong; Ratchanon Phunklai, Montree Pomsawat

Klasemen Sementara Grup B AFF Youth Championship 2013

Foto: timnasgaruda.com

Semen Padang Siap Maksimalkan Pertandingan Di IPL & AFC

Semen Padang telah siap untuk menghadapi jadwal padat selama tiga bulan ke depan dalam melakoni putaran kedua Indonesian Premier League (IPL) 2013 serta dua laga perempat final Piala AFC.

Berdasarkan jadwal putaran kedua yang dirilis PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), Semen Padang akan memainkan tujuh laga kandang dan delapan tandang di IPL.

Sementara untuk di Piala AFC, Semen Padang memainkan dua laga perempat final. Jika lolos ke semifinal, dua laga berat juga menunggu skuat asuhan Jafri Sastra ini.

Sebagai pembuka jadwal berat itu, Semen Padang akan beruji coba dulu dengan Tampines Rovers pada 5 September 2013 di Padang.

Enam hari kemudian tim Kabau Sirah akan menjamu Persijap Jepara di laga pembuka putaran kedua IPL.

Selanjutnya Elie Aiboy dan kawan-kawan melakoni laga di India menghadapi East Bengal, di leg pertama perempat final Piala AFC pada 17 September 2013.

Satu pekan kemudian giliran Semen Padang menjamu East Bengal, di Stadion H Agus Salim Padang untuk menjalani leg kedua.

Usai menyelesaikan dua laga Piala AFC, Semen Padang kembali dihadang jadwal super padat di IPL. Dalam  catatan LPIS, rata-rata Semen Padang akan bertanding empat hari sekali.

Dengan ketatnya jadwal IPL ini, membuat kompetisi kemungkinan telah selesai diakhir tahun 2013 ini. Dari jadwal itu Semen Padang akan memainkan laga terakhir di kompetisi IPL pada bulan November 2013.

Keith Kayamba Gumbs Ingin Jadi Pelatih Arema Indonesia

ketih kayamba gumbs arema

Keith Kayamba Gumbs saat ini telah berusia lebih dari 40 tahun. Meskipun masih cukup apik dalam bermain bola, namun eks kapten Sriwijaya FC ini tampaknya ingin gantung sepatu dan melanjutkan kiprahnya sebagai pelatih. Klub yang ingin ditukangi oleh Keith Kayamba Gumbs adalah tempat bernaungnya saat ini, yakni Arema Indonesia yang berlaga di Indonesia Super League (ISL).

Pesepakbola yang berasal dari St Kitts Nevis ini bahkan sudah mengantongi sertifikat kepelatihan yang diperolehnya saat masih memperkuat Sriwijaya FC. Tekadnya sudah bulat ingin tetap di Indonesia untuk melanjutkan karir sepakbolanya.

“Saya sudah memiliki sertifikat pelatih. Saat saya di Sriwijaya FC saya sudah ambil tiga lisensi. Saya juga dapat sertifikat penjagaan kondisi pemain dari Amerika tahun 2010,” kata Keith Kayamba Gumbs di Malang belum lama ini.

Tak hanya itu, pada tahun 2009, Keith Kayamba Gumbs juga belajar ilmu manajerial klub sepakbola di Inggris. Di sana, ia memperoleh lisensi preparing, analysing and evaluating soccer teams and players (persiapan, analisis dan evaluasi tim serta pemain sepakbola).

Meskipun belum semusim membela Arema Indonesia, Keith Kayamba Gumbs tampaknya lebih terpikat pada klub asal Kota Malang ini ketimbang kembali ke Sriwijaya FC yang telah dibelanya selama beberapa musim.

Bahkan, Keith Kayamba Gumbs ingin pensiun dan kemudian menjadi bagian dari tim pelatih Arema Indonesia meskipun tidak harus menjadi pelatih utama yang saat ini masih dipegang oleh Rahmad Darmawan.

“Saya sangat mau tetap berada di Arema, pensiun di sini, bahkan ikut melatih. Saya serahkan ke manajemen Arema,” ucap Keith Kayamba Gumbs.

Arema: Dendi Santoso Harus Absen Hingga Akhir Musim!

Pemain muda Arema Indonesia, Dendi Santoso harus ikhlas untuk tidak memperkuat Singo Edan hingga akhir musim ISL kali ini. Hal tersebut terjadi setelah dokter tim Arema memvonis cedera Dendi terbilang parah.

“Cedera Dendi terbilang parah, dia harus beristirahat selama kurang lebih tiga mingguan” ungkap dokter Nanang Tri Wahyudi seperti yang dilansir situs resmi Arema & Malang Post.

Menurut dokter alumni Universitas Indonesia itu, pemain berusia 23 tahun tersebut mengalami cedera pada bantalan sendi atau biasa disebut meniskus di kaki kanannya.

Cedera ini didapat pada sesi latihan pasca libur lebaran kemarin. Keterlambatan deteksi terhadap cedera serta keinginan Dendi sendiri untuk tetap berlatih kendati dalam keadaan cedera ringan jadi faktor yang memperparah cederanya.

Namun sejak dokter tim menginformasikan perihal memburuknya keadaan cederanya, Dendi pun harus rela latihan terpisah dari skuad Singo Edan lainnya. Dendi kini hanya berlatih di fitness center Araya bersama beberapa pemain lain yang cedera.

Alhasil dalam laga kandang Arema menjamu Barito Putra, Ahad (1/9/13) Dendi pun hanya duduk di bangku VVIP Stadion Kanjuruhan bersama Hendro Siswanto yang juga tengah dalam pemulihan cedera serupa.

Di laga kandang selanjutnya melawan Persiba Balikpapan Kamis (5/9/13), Dendi dipastikan tetap akan absen dan hanya menonton rekan-rekannya dari pinggir lapangan.

Bahkan menurut Nanang kemungkinan Dendi untuk main di laga away melawan Persiram dan Persidafon juga sangat kecil.

“Ia harus memulihkan cederanya, jadi ya dengan menyesal saya bilang dia tak bisa main lagi di sisa kompetisi ISL ini” pungkas Nanang Tri Wahyudi.

ISL musim ini Dendi Santoso telah bermain sebanyak 26 kali dengan menjadi starter sebanyak 12 kali. Ia telah bermain selama 1283 menit dan memberikan kontribusi dua gol untuk tim Arema.

Sriwijaya FC Terancam Diboikot Offisial Tim?

Kas Hartadi sriwijaya FC

Sriwijaya FC sepertinya terancam kembali diboikot oleh offisial tim. Pasalnya sejumlah official tim Sriwijaya FC yang sebelumnya sempat mogok kerja pada sesi latihan Senin (26/8/2013) kemarin, tetap menegaskan akan mogok lagi jika janji gaji yang akan dibayarkan tak kunjung ditepati.

“Kita dijanjikan pembayaran gaji enam bulan terakhir” ungkap seorang official yang enggan disebutkan namanya seperti yang dilansir Tribunnews, Selasa (27/8/2013).

Menurutnya jika pembayaran gaji yang dijanjikan belum juga terbayarkan hingga hari ini (Rabu, 28/8/2013), maka pada sesi latihan akan melakukan mogok kerja lagi.

Sikap tegas itu dilakukan karena pihaknya selama ini sudah cukup bersabar dengan janji-janji manis manajemen yang tak kunjung ditempati.

Terlebih kompetisi musim ini sudah hampir berakhir, sehingga kekhawatiran manajemen akan lepas tangan semakin besar.

“Katanya kita lakukan ini karena ada unsur politik, itu sama sekali tidak benar. Aksi mogok ini murni kita lakukan karena ingin menuntut hak kita untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari” tambahnya.

Menurutnya terhitung ada sekitar 9 orang yang belum terbayarkan dengan rincian 4 official tim, 1 fisioterapi, 2 massage dan 2 keamanan.

Gaji kesemuanya belum terbayarkan dalam enam bulan terakhir, bahkan untuk keamanan menunggaknya hingga mencapai tujuh bulan.

Padahal kalau dibandingkan dengan para pemain SFC, gaji yang mereka terima tidak seberapa. Namun itu sangat penting dan bernilai bagi mereka.

“Gaji kita kecil ada yang Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta perbulan. Jadi kalaupun ditotal gaji setiap orang itu sekitar Rp 12 juta untuk enam bulan. Jauh berbeda dengan para pemain yang bisa dapat uang seperti itu hanya dalam waktu setengah bulan saja”.

“Bukan ingin membanding-bandingkan, tapi kenyataannya gaji sebesar pemain itu bisa terbayarkan. Lalu kenapa gaji kita seolah dilupakan?” pungkasnya.

Tak Datang Sidang, PSSI Sebut PT LPIS Membangkang

PSSI Hinca Panjaitan

Ketua Komisi Disiplin PSSI, Hinca Pandjaitan, meradang karena tidak satu pun wakil dari PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) yang datang menghadiri undangan sidang pada Kamis (12/9/2013) siang. Tak pelak, PSSI pun menyebut LPIS telah melakukan pembangkangan dan tidak profesional. PSSI akan kembali memanggil LPIS pekan depan.

PSSI mengundang LPIS terkait dengan pertandingan antara Persis Solo kontra PSS Sleman di ajang Divisi Utama. Menurut PSSI, laga tersebut tidak sah karena Persis Solo masih harus menjalani sanksi akibat tindakan indispliner yang dilakukan sebelumnya. Namun, LPIS selaku pengelola kompetisi tetap membiarkan pertandingan digelar.

“PT LPIS tidak profesional menjalankan kompetisi. Apalagi, tetap menggelar pertandingkan yang seharusnya tidak digelar. Meski kami sudah mengundang, namun mereka tidak hadir. Alhasil, sidang akan dilanjutkan minggu depan,” tukas Hinca Pandjaitan, di Jakarta.

“Kami berharap, supaya PT LPIS bisa serius menyikapi hal ini. Kini, kami memberikan batas akhir kepada mereka untuk menghadiri sidang hingga Jumat (13/9). Jika mereka tetap tidak datang, komdis akan langsung menjatuhkan putusan,” lanjutnya.

Kondisi semakin parah karena laga Persis Solo kontra PSS Sleman diwarnai kericuhan sehingga para pemain PSS Sleman memutuskan untuk tidak melanjutkan pertandingan dengan alasan keamanan.

“Kejadian tersebut tergolong luar biasa karena menyebabkan kerugian yang besar. PT LPIS sudah membangkang atas putusan Komdis. Karena itu, semakin membuktikan jika PT LPIS tidak profesional dalam menjalankan kompetisi,” kata Hinca Pandjaitan.

“Dalam peraturan PSSI, tim yang sudah dua kali WO dinyatakan gugur. Namun, teman-teman di PSS menceritakan jika mereka dipaksa bertanding PT LPIS. Akibatnya kini, pertandingan berjalan ricuh dan PT LPIS bisa ditutup lantaran kebijakannya tersebut,” tutupnya.