Friday, May 17, 2013

Timnas Indonesia Kering Prestasi Gara-gara Kebijakan PSSI?

Timnas Indonesia Kalah

Hingga saat ini, Timnas Indonesia masih sangat kering prestasi. Peringkat FIFA terbaru menempatkan Timnas Indonesia di ranking 170 dunia dan 35 untuk level Asia. Yang lebih miris, sekarang ini Timnas Indonesia hanya berada di urutan ke-7 dari 10 negara Asia Tenggara yang tercatat di peringkat FIFA. Selain kisruh yang berkepanjangan, seretnya prestasi Timnas Indonesia dinilai juga disebabkan gara-gara kebijakan PSSI, termasuk seringnya PSSI mengganti pelatih Timnas Indonesia.

Legenda hidup Timnas Indonesia, Bambang Pamungkas, mengungkapkan hal tersebut melalui tulisan yang diunggah ke situs pribadinya. Dalam artikel berjudul “Karma Sepakbola Indonesia” itu, Bepe mengkritisi kebijakan PSSI yang sangat sering mengganti pelatih. Faktor itulah yang disebut Bambang Pamungkas justru membuat Timnas Indonesia tak pernah bisa maju.

”Mereka (PSSI) tidak pernah paham, bahwa salah satu faktor yang membuat tim nasional Indonesia tidak pernah berhasil menjadi sebuah tim yang solid, adalah terlalu seringnya tim nasional bergonta-ganti pelatih,” tukas Bambang Pamungkas.

”Coba kita tengok ke belakang, berapa pelatih yang menangani tim nasional dalam kurun waktu 15 tahun terakhir? Sejak 1998 hingga saat ini, tercatat tim nasional Indonesia pernah dibesut oleh 12 orang pelatih,” beber Bambang Pamungkas.

Memang, bukan hanya faktor itu saja yang menjadikan Timnas Indonesia seret prestasi, melainkan juga masih banyak faktor yang lainnya. Namun, kebijakan PSSI yang kerap tidak mau tahu perjuangan para pelatih Timnas Indonesia juga menjadi salah satu penyebab utama kemunduran tim Garuda.

”Keringnya prestasi tim nasional Indonesia selama bertahun-tahun tentu terjadi karena banyak faktor. Banyak yang berpendapat bahwa hal tersebut, akibat dari iklim kompetisi di negeri ini yang kurang sehat dan profesional. Kurang diperhatikannya pembinaan usia dini yang berjenjang dan berkesinambungan. Amburadulnya sistem organisasi di PSSI, dan lain sebagainya,” ujar Bepe.

”Dan di antara banyak faktor tersebut, ada satu yang sering kali luput dari perhatian kita. Adakah di antara kita yang berpikir, bahwa salah satu faktor yang membuat tim nasional Indonesia gagal, adalah terlalu seringnya terjadi pergantian pelatih tim nasional?” tambahnya.

”Setiap pelatih baru akan selalu membawa hal-hal baru yang tentunya juga positif. Akan tetapi sudah selayaknya, jika pelatih lama juga mendapatkan apresiasi yang lebih baik dari apa yang terjadi saat ini,” harap Bambang Pamungkas.

0 comments:

Post a Comment