Monday, May 13, 2013

Timnas Indonesia: Bambang Pamungkas Prihatin Nasib Luis Manuel Blanco

Bambang Pamungkas Timnas Indonesia

Bambang Pamungkas kembali angkat pena untuk Timnas Indonesia. Melalui tulisan yang diunduh di situs pribadinya, Bepe menyoroti nasib Luis Manuel Blanco di Timnas Indonesia. Bambang Pamungkas, yang belum lama ini menyatakan pengunduran dirinya dari Timnas Indonesia, tampaknya merasa prihatin dengan apa yang dialami oleh pelatih asal Argentina itu.

Luis Manuel Blanco awalnya ditunjuk oleh Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, untuk menangani Timnas Indonesia senior. Namun, sang pelatih ternyata mengalami sedikit gesekan dengan para pemain saat pelaksanaan pelatnas sebelum Timnas Indonesia menghadapi Arab Saudi di ajang Pra Piala Asia 2015 pada tanggal 23 Maret 2013 silam.

Akibat dari gesekan itu, posisi Luis Manuel Blanco pun dicopot untuk “sementara” dan digantikan oleh duet Rahmad Darmawan (RD) dan Jacksen F. Tiago. Uniknya, setelah laga melawan Arab Saudi, Luis Manuel Blanco kembali didudukkan sebagai pelatih Timnas Indonesia.

“Apa yang terjadi dengan Manuel Blanco, adalah preseden paling buruk dalam sejarah kepelatihan tim nasional Indonesia,” tulis Bambang Pamungkas.

“Bagaimana seorang pelatih ditunjuk untuk mempersiapkan tim, tetapi kemudian tiba-tiba posisinya diganti beberapa hari jelang laga digelar. Kemudian diangkat kembali menjadi pelatih timnas, sehari setelah laga yang seharusnya menjadi debutnya bersama tim nasional Indonesia,” lanjutnya.

Pergantian struktur kepengurusan di Badan Tim Nasional (BTN), di mana La Nyalla Mattalitti menggeser Isran Noor di kursi Ketua BTN, membuat nasib Luis Manuel Blanco kembali terancam. Belum sempat memimpin laga timnas, Blanco dicopot lagi dan digantikan oleh Jacksen F. Tiago. Bahkan, La Nyalla justru menawari Blanco untuk melatih Timnas Indonesia U-19, yang jelas-jelas ditolak oleh sang pelatih.

”Lelucon macam apa ini? Bukan begini cara memperlakukan seorang pelatih tim nasional, bapak-bapak. Apa yang terjadi dengan Riedl, Wim, serta Nil Maizar juga tidak kalah memprihatinkan,” tukas Bepe.

Bambang Pamungkas sepertinya ingin membuka mata dan hati para pengurus PSSI dan BTN agar lebih menghargai para pelatih Timnas Indonesia, bukan malah mempermainkan mereka dengan muatan kepentingan yang justru di luar wilayah sepakbola.

”Terlepas dari apapun hasilnya, apa yang terjadi pada Alfred Riedl, Wim Rijsbergen, Nil Maizar, dan Manuel Blanco adalah cerminan betapa tidak menghargainya para pengurus PSSI dalam memperlakukan pelatih tim nasional,” beber Bambang Pamungkas.

0 comments:

Post a Comment