Saturday, July 13, 2013

PSSI Main Ancam, Pelatih PSMS Medan Kecewa

PSMS Gaji

Ancaman sanksi yang dilontarkan oleh PSSI terkait aksi 11 pemain PSMS Medan yang mengadukan nasibnya lantaran gaji belum dibayar telah memicu reaksi sejumlah pihak. Salah satunya adalah pelatih PSMS Medan, Suharto AD, yang mengaku kecewa apabila PSSI serius dengan ancaman tersebut. Menurutnya, PSSI seharusnya lebih bijaksana dalam menyikapi hal ini.

“Saya kecewa jika itu terjadi. Tapi, saya yakin itu (sanksi) tidak akan jatuh. Saya yakin PSSI bisa bijaksana menilai kasus ini. Anak-anak ke Jakarta itu awalnya bukan untuk demo, tapi mengadukan nasib yang gajinya belum dibayar sejak putaran pertama,” ungkap Suharto AD belum lama ini.

”Kedatangan mereka juga niat awalnya agar PSSI bisa mediasi pertemuan dengan ketua umum Indra Sakti. Saya yakin PSSI bisa akan bijaksana,” lanjutnya.

Suharto AD merasa prihatin dengan nasib anak-anak asuhnya yang memang belum menerima gaji selama beberapa bulan. 11 pemain PSMS Medan pun menggelandang ke Jakarta untuk mengadukan nasib mereka kepada PSSI.

Namun, jawaban dari PSSI justru di luar dugaan. Ketua Komisi Disiplin PSSI, Hinca Panjaitan, malah mengusir, bahkan mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada para pemain PSMS Medan tersebut.

“Cara-cara yang dilakukan para pemain PSMS seperti unjuk rasa itu mendegradasi nilai-nilai olahraga. Ini bisa masuk pelanggaran disiplin,” tukas Hinca Panjaitan.

Sanksi yang dimaksud oleh Hinca Panjaitan adalah bahwa 11 pemain PSMS Medan tersebut dapat dikenai hukuman berupa denda antara 25 juta hingga 50 juta rupiah karena melanggar pasal-pasal tentang tingkah-laku buruk.

Ancaman denda tersebut tentu saja ditanggapi miris oleh para pemain PSMS Medan. Pasalnya, mereka ke Jakarta untuk menuntut gaji yang belum dibayar, tapi justru diancam denda dengan uang yang berjumlah tidak sedikit.

“Kok bisalah kami yang jadi kena sanksi. Pening, hasilnya enggak ada malah kena sanksi pula. Aneh. Gaji kami saja entah kapan mau dibayar, eh malah mau terancam sanksi denda duit segitu. Ini namanya nambah pikiran pemain saja. Ibarat jatuh, tertimpa tangga,” keluh Irwin Ramadhan, kiper PSMS Medan yang ikut ke Jakarta untuk menuntut hak.

0 comments:

Post a Comment